Mohon tunggu...
aruna ngesti lestari
aruna ngesti lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

topik pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelatihan Batik Jumputan Sebagai Pengenalan Budaya Kepada Peserta Didik di SD Muhammadiyah Wirobrajan 3

25 September 2024   12:58 Diperbarui: 25 September 2024   12:59 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogyakarta, 25 September 2024 -- SD Muhammadiyah Wirobrajan 3 baru-baru ini menggelar pelatihan batik jumputan sebagai upaya mengenalkan kekayaan budaya lokal kepada para siswanya. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan teknik batik jumputan, yang menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia, kepada generasi muda. Pelatihan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan seni, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya bangsa.

Batik jumputan merupakan salah satu teknik batik yang dikenal dengan proses pengikatan dan pencelupan untuk menciptakan pola khas. Meski teknik ini tergolong lebih sederhana dibandingkan batik tulis, pembuatan batik jumputan tetap memerlukan kreativitas, ketelitian, dan kesabaran. Dengan mempraktikkan teknik ini, siswa tidak hanya belajar tentang tekstur, warna, dan desain, tetapi juga mengasah keterampilan motorik halus melalui proses mengikat, mencelup, dan merapikan kain.

Menurut salah satu guru pengampu di SD Muhammadiyah Wirobrajan 3, pelatihan ini juga merupakan bagian dari upaya sekolah untuk melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Sekolah dasar memang dapat memilih enam tema utama sebagai pedoman pelaksanaan P5, di antaranya adalah kearifan lokal. Tema ini dianggap relevan karena di sekitar lingkungan sekolah terdapat pengrajin batik jumputan yang dapat dijadikan sumber inspirasi belajar.

Hasil Batik Jumputan/dokpri
Hasil Batik Jumputan/dokpri

Pelatihan batik jumputan diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran siswa akan pentingnya melestarikan budaya Indonesia. Selain itu, proses kreatif yang terlibat dalam pembuatan batik dapat mendorong imajinasi dan inovasi siswa, sehingga mereka dapat mengekspresikan diri melalui seni. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa semakin menghargai keragaman budaya di Indonesia serta memahami pentingnya menjaga warisan budaya yang ada.

Sebagai bagian dari pelaksanaan proyek P5, batik jumputan dianggap sebagai objek yang sangat dekat dengan kehidupan siswa, menjadikannya sebagai medium yang efektif dalam pembelajaran berbasis budaya lokal. Dengan mengintegrasikan budaya sekitar ke dalam kegiatan belajar, SD Muhammadiyah Wirobrajan 3 berharap dapat membangun siswa yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki karakter yang mencintai dan melestarikan budayanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun