Mohon tunggu...
Arum Sekar Adyota
Arum Sekar Adyota Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unissula

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unissula

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterpurukan Bahasa Indonesia terhadap Zaman

16 Januari 2023   00:46 Diperbarui: 16 Januari 2023   00:52 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arum Sekar Adyota, Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Sultan agung.

Dr. Aida Azizah, M. Pd., Dosen pengampu mata kuliah bahasa Indonesia, Unissula.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang hanya dipakai oleh negara Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang paling tinggi di antara banyak bahasa yang ada di Indonesia. Harusnya, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa sehari-hari dan menggunakan kaidah-kaidah yang benar, tidak dicampur dengan bahasa daerah, bahasa gaul, terlebih lagi bahasa asing. Akan tetapi dalam implementasinya, bahasa Indonesia sepertinya telah mengalami keterpurukan yang diakibatkan oleh kemajuan zaman ini. Bahasa Indonesia mulai terkikis oleh bahasa daerah, bahasa gaul, dan bahasa asing. Pemerintah maupun masyarakat---khususnya para remaja---semakin marak menggunakan istilah dalam bahasa asing sehingga penggunaan bahasa Indonesia pun sangat minim. .

Dewasa ini, masyarakat Indonesia mulai menggeser penggunaan bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa selain bahasa Indonesia. Seperti bahasa daerah, bahasa gaul, dan bahasa asing. Hal itu mengakibatkan melemahnya bobot penggunaan bahasa Indonesia di negeri sendiri. 

Di Indonesia, terdapat banyak pulau yang di dalamnya dihuni oleh beragam suku dan budaya yang mengakibatkan pula beragamnya bahasa. Jika dihitung, terdapat 700 lebih bahasa daerah di Indonesia. Dari pemaparan tersebut, dapat diketahui bahwa perbedaan bahasa itu dapat menjadi ancaman terhadap keutuhan bahasa Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan yang beragam dan setiap suku berpotensi memiliki bias terhadap bahasa mereka sendiri. Dengan kata lain, kecenderungan berbahasa daerah dapat menenggelamkan bahasa Indonesia jika tidak diimbangi dengan kesadaran akan pentingnya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. 

Selain bahasa daerah, ternyata bahasa gaul---bahasa kekinian---juga berhasil menggeser posisi bahasa Indonesia dari tempat yang seharusnya. Saat ini, rupanya masyarakat Indonesia---lagi lagi khususnya para remaja---malah dengan sengaja berlomba-lomba untuk selalu update mengenai bahasa gaul tersebut. Mereka dengan bangganya menunjukkan bahwa mereka telah menguasai bahasa kekinian itu.

Rupanya, penjajahan masa kini telah berevolusi melakukan invasi melalui sendi sendi bangsa---yaitu bahasa. Bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa yang paling banyak berlalu-lalang pada media-media di Indonesia. Tentunya juga sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Penggunaan bahasa Inggris menjadi suatu prestasi yang dapat dilakukan masyarakat agar mendapat eksistensi dalam kehidupan sosial. Kebanyakan orang akan menaruh hormat kepada orang yang mampu berbahasa asing. 

Masyarakat Indonesia harusnya menganggap serius terkait terpuruknya bahasa Indonesia ini. Sebab, lemahnya penggunaan bahasa Indonesia sama saja dengan runtuhnya persatuan Indonesia. Oleh sebab itu, perlu ditanamkan kesadaran akan pentingnya berbahasa baik dan benar. Dimulai dengan menggunakan bahasa Indonesia untuk bahasa sehari-hari meskipun dengan teman atau keluarga serta dalam situasi yang non formal sekalipun.

Keterpurukan bahasa Indonesia sama saja dengan berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat. Selain itu kita sebagai rakyat akan kehilangan identitas diri karena Indonesia itu identik dengan bahasanya yang memiliki nilai tinggi. Serta kita juga akan kehilangan kebanggaan yang sering kita ikut sertakan dalam ranah internasional, sebab kita memiliki bahasa nasional sendiri yang mana tidak ada suatu negara yang menggunakan bahasa kita juga. 

Dari sini kita dapat menarik kesimpulan bahwa zaman sepertinya telah menggerus nilai-nilai bangsa Indonesia yaitu bahasanya. Sungguh tidak etis bila kita tidak bisa mengangkat naik kembali nilai yang menjadi sendi bangsa kita sendiri. Kita perlu sadar akan pentingnya bahasa persatuan kita tanpa perlu mendapat teguran atau cacian terlebih dahulu. 

Dengan adanya dorongan dari setiap kalangan masyarakat untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar, kita sebagai masyarakat Indonesia dapat membangkitkan kembali eksistensi bahasa nasional Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun