Mohon tunggu...
Arum Pusporini
Arum Pusporini Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter

Hello, you can call me Arum. I am starting to look for roles in copy writing, content writing, content creator and about social media handling. Currently working in this area. I am still learning and keeping people experience as on social media, content creator, copywriter, and content writer. Have a nice day everyone!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Oppa Korea Selatan Punya Tubuh Tinggi, Bagaimana Orang dengan Indonesia?

11 Juli 2023   13:56 Diperbarui: 11 Juli 2023   13:58 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TANGSEL -- Secara umum, tubuh penduduk Eropa jauh lebih tinggi daripada masyarakat Asia, karena ras penduduk mayoritas dua benua itu berbeda. Lalu, tinggi badan seseorang juga sering dikaitkan dengan faktor genetik, padahal banyak penyebab lain yang memengaruhi.

Di tahun 1986-1996, pertumbuhan tinggi badan penduduk Korea Selatan sangat pesat dan menjadikan mereka masuk dalam kategori yang paling tinggi di Asia, karena meningkat sekitar 15-20 sentimeter. Dilansir dari KBS World bahwa rata-rata tinggi tubuh pria Korea adalah 172 cm, sementara wanita Korea sekitar 159 cm.

Jika tinggi badan dikaitkan dengan genetik, dara dari Seoul National University College of Medicine menunjukkan bahwa tinggi badan rata-rata orang Korea jaman dulu pendek sekitar 161 cm. Dibandingkan dengan Indonesia, Devie Kristiani dalam unggahan instagram pribadinya mengungkapkan, pertumbuhan tinggi orang Indonesia termasuk stagnan dan terkendala stunting.

Ternyata bukan hanya faktor genetik yang berperan terkait tinggi badan seorang anak, melainkan faktor lain seperti kebutuhan protein hewani dan kebutuhan kalsium.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan, "Di Korea, Jepang, dan Belanda, tinggi badan optimal akibat dari konsumsi protein yang meningkat didukung oleh suplai makanan yang melimpah."

Tentu kondisinya berbeda dengan Indonesia, karena konsumsi protein hewani yang masih rendah (16,3 kg per kapita per tahun), bahkan konsumsi susu di Indonesia juga masih tergolong sangat rendah dibanding Korea, Jepang, dan Belanda (200 kg per kapita per tahun).

Penting untuk anak mengonsumsi makanan bernutrisi, olahraga yang teratur, dan pola makan yang cukup. Pemenuhan protein dan kalsium bisa didapat dalam produk susu Urra yang memiliki berbagai macam manfaat dan kebaikan untuk tubuh, seperti protein dari kambing saanen, kalsium, dan juga vitamin A dan B yang baik untuk pertumbuhan tinggi anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun