TANGSEL. -- Sekitar 10% anak sekolah mengalami ADHD, tapi gangguan ini masih sulit dikenali karena tak jarang orang menganggap ADHD sama dengan autisme. Padahal jelas, keduanya gangguan yang berbeda.Â
Dilansir dari National Institute of Mental Health, ADHD terjadi pada otak dan ditandai dengan kurangnya perhatian atau hiperaktif yang mengganggu fungsi dan perkembangan otak anak.
Autisme dan ADHD membuat penderita sulit untuk berkomunikasi dengan bahasa yang baik, meski hampir serupa. Autisme sendiri merupakan kondisi ketika adanya gangguan pada sistem saraf dan gejalanya terlihat pada sejak tahun kedua mereka dilahirkan.
Belum lama ini, salah satu publik figur Young Lex mengungkapkan pada publik bahwa putri kecilkan divonis mengidap Autism Spectrum Disorder (ASD), saat anaknya berusia 20 bulan.
"Waktu itu umur satu tahun delapan bulan, kok telat banget ngomongnya. Aku langsung bawa dan periksa ke dokter. Dokter bilang kalau ini ciri autis. Akhirnya aku berobat ke beberapa dokter dan psikolog dan mereka bilang anakku autis. tapi tingkatnya rendah dan bisa diobati." Ujar Erika Istri Young Lex, (10/2).
Dua jenis gangguan mental ini sama sama memiliki masalah terkait perhatian, perilaku yang tiba-tiba berubah dan sulit berhubungan dengan orang lain. Lalu apa bedanya? Jika diperhatikan, ADHD lebih memengaruhi bagaimana anak tumbuh dan berkembang. Sedangkan autisme rangkaian gangguan perkembangan yang memengaruhi perilaku, interaksi sosial, dan kemampuan bahasa serta belajar.
1. Dari segi perhatian
Anak autisme menghindari kegiatan yang sifatnya terlalu fokus seperti membaca buku, bahkan dari awal sudah terlihat tidak minat dengan hal-hal seperti itu. Sementara itu, anak ADHD fokus pada kegiatan yang membutuhkan fokus dan konsentrasi tinggi. Seperti berhitung.
2. Dari segi rutinitas yang dilakukan
Anak autisme senang melakukan kegiatan yang sudah teratur dan tidak menyukai perubahan yang tiba-tiba. Sedangkan, anak ADHD kebalikan dari autisme. Sebab, mereka cenderung senang dengan aktivitas yang sama dalam waktu yang juga lama.
3. Dari segi interaksi bersama orang lain
Anak autisme sering merasa sulit memasukkan kata-kata dalam pikiran mereka, sulit mengungkapkan emosi, dan tidak peka terhadap orang lain. Sementara, anak ADHD cenderung bicara tanpa henti dan bisa mengganggu saat orang lain berbicara, bahkan dominan dalam pembicaraan.
 Maka, orang tua perlu memperhatikan tumbuh kembang anak sejak dini dan informasi bersama dokter psikolog anak bisa saksikan dalam Live Instagram Gizidat (www.instagram.com/gizidat/), Kamis 2 Maret 2023, jam 15.00 WIB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H