Mohon tunggu...
ARUM NURMALIA
ARUM NURMALIA Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswa

Memasak ,menari ,baca buku ,belanja.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis kata jadwal, putri, ikhlas.

18 Oktober 2023   21:00 Diperbarui: 18 Oktober 2023   21:04 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tugas bahasa Indonesia

Nama : Arum Nurmalia Nanda Eka Putri

Nim : 2310201020

Kelas :A

Prodi :S1 Keperawatan

                     Analisis kata jadwal, putri, ikhlas 

A.Pendahuluan 

    Unisa Yogyakarta Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Bukti yang menyatakan itu ialah dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka tahun 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi). Prasasti itu bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa Melayu Kuno.Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar Nusantara.

Sumber; Http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/petunjuk_praktis/627/Sekilas%20Tentang%20Sejarah%20Bahasa%20Indonesia

B.Pembahasan 

         Dalam penelitian ini saya,meneliti tentang kata baku dan tidak baku.penulis meneliti tentang 3 kata baku dan tidak baku 

C.Kesimpula

    Menurut KBBI, baku merupakan tolok ukur yang berlaku untuk kuantitas atau kualitas yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan; standar.Pengertian Kata Tidak BakuJika kata baku tolok ukur yang sesuai kesepakatan standar, maka kata tidak baku merupakan tolok ukur kata yang belum memenuhi kesepakatan standar dalam KBBI.Biasanya kata tidak baku digunakan karena kebiasaan penutur dalam pengucapan kata-kata yang dipengaruhi oleh dialek daerah ataupun kata serapan yang masih asing. Misal lidah terbiasa mengucap "antri" dibanding "antre". Padahal dalam bahasa kata baku yang tepat ialah antre. Dalam perkembangannya kata tidak baku secara perlahan mulai disandingkan dengan kata baku agar seluruh masyarakat Indonesia mengetahui ragam bahasa dengan kata-kata yang baku dan tepat. Salah satu upaya untuk mewujudkan itu ialah dengan terciptanya KBBI resmi pada Oktober 2016.

Fungsi Kata Baku                                                                             Menurut buku "Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia" yang diterbitkan Badan Pengembanga dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, kata baku memiliki fungsi, di antaranya.

1. Fungsi Kata Baku sebagai Pemersatu

    Tanpa menghilangkan ciri khas ragam bahasa di tiap daerah di Indonesia, bahasa baku  mempersatukan masyarakat dari seluruh penutur dialek masing-masing daerah.

2. Fungsi Kata Baku sebagai Pemberi Kekhasan

     Bahasa baku atau kata baku ketika dibandingkan dengan bahasa lain yang serumpun seperti bahasa Melayu yang digunakan di negara Tetangga maupun di Sumatera, bahasa Indonesia sudah berbeda.Perbedaan itu pada akhirnya akan membawa dampak positif dan memberi kemantapan akan jati diri bangsa Indonesia.

3. Fungsi Kata Baku sebagai Pembawa Kewibawaan

    Fungsi ini berkaitan dengan usaha seseorang untuk mencapai kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi melalui penggunaan bahasa baku.

4. Fungsi Kata Baku sebagai Kerangka Acuan

    Fungsi ini berarti bahasa baku menjadi tolok ukur untuk menilai dan menentukan penggunaan bahasa yang tepat sesuai dengan acuan yang disepakati.

Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi acuan bagi masyarakat dalam sehari-hari. Media massa menjadi salah satu corong dan contoh bagi masyarakat untuk mengajarkan penggunaan bahasa yang benar sesuai kaidah. "Dari tanggung jawab tersebut, khususnya pendidikan bisa diartikan sebagai edukasi bagi masyarakat untuk mengajarkan bahasa yang baik dan benar. Sehingga dengan penulisan bahasa yang benar sesuai KBBI, berita yang disampaikan media massa tidak diartikan berbeda oleh khalayak,"dan untuk berbagai kalangan di masyarakat setempat kita dapat memberikan contoh penggunaan bahasa yang baik sopan dan baku ,karena itu penting bagi kemajuan berbahasa kita sebagai warga negara Indonesia.sumber:https://balaibahasajatim.kemdikbud.go.id/2019/10/03/lenovo-introduces-its-best-entertainment-tablets-yet/.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun