Mohon tunggu...
tri arumi
tri arumi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berbagi Takjil di Bulan Ramadan Penuh Kemuliaan

18 Mei 2022   23:59 Diperbarui: 19 Mei 2022   00:00 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri
Dokpri

Ramadan adalah bulan yang penuh keberkahan. Bulan yang paling istimewa diantara bulan-bulan lainnya. Begitu istimewanya bulan suci Ramadan dibanding dengan bulan-bulan lainnya seperti kemuliaan Allah dengan seluruh makhluk-Nya. Bahkan dalam hadits yang lain Rasulullah menegasklan pula bahwa seandainya umatku tahu tentang keutamaan-keutamaan yang ada pada bulan Ramadan, pasti umatku akan berharap bahwa semua bulan dalam setahun adalah bulan ramadan seluruhnya.

Bulan Ramadan merupakan bulan yang mulia. Mengapa? Karena di bulan ini pertama kali kitab suci umat Islam Al-Qur'an diturunkan. Seperti yang tertulis dalam Q.S Al-Baqorah 185

"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur."

Dalam sebuah hadis dikatakan bahwa bulan Ramadan merupakan waktu dimana kita mendekatkan diri kepada Allah SWT maka nilainya sama dengan 70 kali lipat dari kewajiban yang dilakukan di bulan-bulan lainnya. Di bulan Ramadan ini juga, umat muslim berlomba-lomba dalam kebaikan dan menjalankan amalan sholeh lainnya, bulan penuh berkah, Inilah alasan mengapa bulan Ramadhan juga disebut sebagai malam seribu bulan. Karena saat seorang muslim melakukan sebuah kebaikan di bulan Ramadhan, ia akan mendapat keberkahan yang nilainya sama dengan seribu bulan.

Pada bulan Ramadan, siapa pun akan saling berebut untuk mendapatkan pahala yang dilipatgandakan oleh Allah SWT. Ada yang menggiatkan amal ibadah dengan memperbanyak sholat sunnah, tadarus Alquran, i'tikaf, bekerja hingga membagikan hidangan takjil secara gratis.

Seperti pada bulan Ramadan, seringkali tidak sedikit ditemui orang atau kelompok yang berbagi makanan secara gratis baik di masjid sekitar lingkungan desa atau di jalan raya. Semua itu tidak lain karena niat untuk berbagi dibulan suci Ramadan. Bagi mereka yang menjalankan puasa didasari rasa takwa, Allah SWT telah janjikan ampunan dan pahala.

Seperti Firman Allah SWT dalam Alquran Surah Al Azhab ayat 35:

"Sesungguhnya muslim dan muslimat, mukmin dan mukminat, laki-laki dan perempuan yang taat, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan penyabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kemaluannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, untuk mereka Allah telah menyiapkan ampunan dan pahala yang besar."

Di Negara kita Indonesia, memberi atau berbagi makanan secara gratis pada bulan Ramadan banyak dikenal dengan istilah memberi takjil, baik berupa makanan ringan ataupun nasi. Tujuan utamanya adalah demi membatalkan puasa yang telah dijalankan selama seharian penuh.

Takjil merupakan istilah umum untuk kudapan yang dimakan saat setelah berbuka puasa, biasanya berupa makanan yang ringan-ringan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takjil berarti mempercepat (dalam berbuka puasa) atau makanan untuk berbuka puasa. Di kalangan masyarakat sendiri, banyak ditemui menu takjil yang bisa berupa makanan berat nasi beserta lauk pauk ataupun makanan ringan yang berisi jajanan ringan dan minuman air kemasan.

Bentuk pembagian takjil pun beragam, seperti ada yang diserahkan atau dititipkan di masjid, mushala, maupun tempat-tempat lain yang menyelenggarakan buka bersama. Ada juga yang membagikan takjil di pinggir jalan raya pada saat menjelaang waktu berbuka puasa.

Orang-orang atau kelompok yang memberi takjil buka puasa dapat memperoleh pahala layaknya orang yang berpuasa tersebut. Seperti dalam sebuah hadis yang berarti:

"Zaid bin Khalid Al-Juhani berkata bahwa Nabi Muhammad bersabda, "Barangsiapa memberi buka puasa bagi orang puasa, maka ia mendapatkan seperti pahala orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang puasa sedikitpun" (H.R. Tirmizi)

Dari Abdullah bin Zubair bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam berbuka di rumah Sa'ad bin Mu'adz, Nabi bersabda: "Orang-orang berpuasa telah berbuka di rumahmu, makanan kalian dikonsumsi oleh orang-orang baik, dan malaikat mendoakan Rahmat bagimu".

Sebelum menikmati atau menyantap menu takjil yang sudah dibagikan tersebut, dianjurkan untuk berdoa terlebih dahulu ketika waktu berbuka sudah datang. Nabi Muhammad pernah bersabda, "Ada 3 orang yang tidak ditolak doanya... (salah satunya) orang berpuasa saat berbuka..." (H.R. Ibnu Hibban).

Sementara itu dalam ganjaran berbagi takjil untuk orang berpuasa, Syekh Said Muhammad Ba'asyin dalam Busyrol Karim mengatakan bahwa orang yang berpuasa disunahkan berbagi sesuatu dengan orang lain untuk buka puasanya meskipun hanya sebutir kurma atau seteguk air. Kalau dengan makan malam, tentu lebih utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun