Mohon tunggu...
tri arumi
tri arumi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ilmu Sains dan Teknologi dalam Al Quran

29 April 2022   19:37 Diperbarui: 10 Mei 2022   16:03 1183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelangsungan teknologi pada pertanian, peternakan, perikanan serta pemprosesan makanan dan minuman telah memudahkan umat manusia untuk memenuhi keperluan makan minum semua manusia di alam semesta ini. Perkembangan teknologi informasi, dengan adanya telpon, handphone, internet dan lain-lain, telah mempercepat penyampaian informasi yang dahulu memerlukan waktu hingga berbulan-bulan, sekarang dapat sampai ke tujuan hanya dalam beberapa detik saja, bahkan pada masa yang (hampir) bersamaan. Melalui TV, satelit dan lain-lain alat komunikasi canggih, kejadian di satu tempat di permukaan bumi atau di angkasa dekat permukaan bumi dapat diketahui oleh umat manusia di seluruh dunia dalam masa yang bersamaan. Dapat dipahami bahwa sains dan teknologi memang telah mengambil peranan penting dalam pembangunan peradaban material manusia. Penemuan-penemuan sains dan teknologi telah memberikan bermacam-macam kemudahan pada manusia. Perjalanan yang dulu perlu ditempuh berbulan-bulan, sekarang dapat ditempuh hanya beberapa jam saja dengan pesawat terbang, kereta api cepat, hinggalah penemuan-penemuan lain yang sangat membedakan, memudahkan dan menyenangkan cara hidup manusia zaman sekarang dibanding zaman dulu.

Sains dan teknologi adalah alat bagi manusia untuk mengurangi peran dan beban manusia dalam melakukan sesuatu. Dengan adanya sains dan teknologi manusia sebenarnya dapat mengurangi keterlibatannya secara menyeluruh dalam setiap aktivitas kehidupan. Sains juga dapat menyejahterakan manusia apabila digunakan sesuai aturan yang digariskan oleh agama. Demikian juga penggunaan teknologi yang hampir mendominasi seluruh kehidupan manusia tanpa mengenal batas tempat dan waktu. Jika manusia mengetahui akan keterbatasannya sebagai makhluk ciptaan Allah di muka bumi ini sungguh tidak ada kesombongan dalam benak manusia walaupun dia sanggup menguasai sains dan teknologi yang super canggih sekalipun. Ini disebabkan bahwa Allah swt merupakan sumber segala ilmu dan Dialah yang memiliki ilmu meliputi seluas langit dan bumi yang tidak ada satu makhluk-pun yang bisa menandingi keilmuan-Nya. Maka, sudah sepantasnyalah manusia yang memiliki secuil ilmu pengetahuan agar tidak mencampakkan atau mengesampingkan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dapat menyelamatkan manusia dari api neraka dan membelanya ketika berada di alam barzakh (alam kubur). Milikilah ilmu yang dapat meningkatkan kesyukuran kepada Sang Pemiliknya, dan ilmu yang dapat memperhambakan diri kepada-Nya.

Sains, Teknologi, dan seluruh ilmu pengetahuan yang pernah ada di muka bumi ini sebenarnya pada satu sumber, yaitu dari Allah swt. Allah akan memberi ilmu kepada orang yang bersungguh-sungguh dalam mencarinya lewat berbagai cara penelitian, pengkajian, dan pengajian di manapun di alam ini. Namun, Allah swt tidak membatasi ilmu itu hanya kepada umat Islam, akan tetapi Allah akan memberikannya kepada yang mau bersungguh-sungguh. Seperti terdapat pada al-Qur'an surat al-Rahman ayat 33 Allah berfirman:

Wahai segenap jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya, kecuali dengan kekuatan (dari Allah). 

Sains dan teknologi diibaratkan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan dengan satu sama lain. Menurut Baiquni, Sains merupakan himpunan pengetahuan manusia tentang alam yang diperoleh sebagai konsensus para pakar, melalui penyimpulan secara rasional mengenai hasil-hasil analisis yang kritis terhadap data pengukuran yang diperoleh dari observasi pada gejala-gejala alam. Sedangkan teknologi merupakan himpunan pengetahuan manusia tentang proses-proses pemanfaatan alam yang diperoleh dari penerapan sains, dalam kerangka kegiatan yang produktif ekonomis (Baiquni, 1995: 58-60).

Sebagai kalam Allah, Al Quran diturunkan bukan untuk tujuan-tujuan yang bersifat praktis. Oleh sebab itu, secara obyektif, al-Qur'an bukanlah ensiklopedia sains dan teknologi apalagi al-Qur'an tidak menyatakan hal itu secara gamblang. Akan tetapi, dalam kapasitasnya sebagai huda li al-nas, al-Qur'an memberikan informasi pendorong mengenai fenomena alam dengan porsi yang cukup banyak, sekitar tujuh ratus lima puluh ayat (Ghulsyani, 1993: 78). Bahkan, pesan (wahyu) paling awal yang diterima Nabi SAW mengandung indikasi pentingnya proses penyelidikan. Informasi al Qur'an tentang fenomena alam ini, menurut Ghulsyani, dimaksudkan untuk menarik perhatian manusia kepada Pencipta alam Yang Maha Mulia dan Maha Bijaksana dengan mempertanyakan dan merenungkan wujud-wujud alam serta mendorong manusia agar berjuang mendekat kepada-Nya (Ghulsyani, 1993). Dalam visi al-Qur'an, fenomena alam adalah tanda-tanda kekuasaan Allah. Oleh sebab itu, pemahaman terhadap alam itu akan membawa manusia lebih dekat kepada Tuhannya.

Contoh Seperti Angka 19 dalam Al Quran

Di antara angka-angka yang disebutkan dalam Al-Quran, angka 19 menempati posisi yang istimewa. Keistimewaan angka 19 ditegaskan oleh Allah SWT dalam surat Al Muddatstsir ayat 30 dan 31.

Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).

Kami tidak menjadikan para penjaga neraka, kecuali para malaikat dan Kami tidak menentukan bilangan mereka itu, kecuali sebagai cobaan bagi orang-orang kafir. (Yang demikian itu) agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, orang yang beriman bertambah imannya, orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu, serta orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (berkata,) "Apakah yang dikehendaki Allah dengan (bilangan) ini sebagai suatu perumpamaan?" Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki (berdasarkan kecenderungan dan pilihan mereka sendiri) dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki (berdasarkan kesiapan mereka untuk menerima petunjuk). Tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Ia (neraka Saqar itu) tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia.

Menurut ayat tersebut, terungkap bahwa angka 19 mempunyai tiga fungsi utama, yaitu

  • menjadi cobaan (fitnah) bagi orang kafir dan orang yang mempunyai penyakit di hatinya,
  • memantapkan keyakinan orang-orang yang diberi Al-Kitab (sebelum turunnya Al Quran),
  • menambah keimanan orang-orang mukmin. Suatu pertanyaan yang muncul yaitu dengan cara bagaimana angka 19 dapat menambah keimanan dalam hati orang mukmin.

Rangkaian pola yang berkaitan dengan basmallah disebut dengan struktur angka 19. Karena kata Basmallah berjumlah 19 huruf hijaiyah. Ada beberapa sruktur angka 19 yang dapat kita lihat, sebagai berikut;

Struktur Pertama Jumlah huruf hijaiyah yang terdapat dalam kata Basmallah adalah 19 huruf. 19 = 1 19. Struktur Kedua Kata "ism" di dalam ayat al-Qur'an disebut berulang kali sebanyak 19 kali. 19 = 1 19. Struktur Ketiga Kata "bismillah" dalam al-Qur'an disebut sebanyak 3 kali, yaitu pada surat Al-Fatihah ayat 1, surat Hud ayat 41, surat An Naml ayat 30. Jika angka tersebut dijumlahkan akan memperoleh: 3+(1+1)+(11+41)+(27+30) =114. 114 = 619. Struktur Keempat Kata "Allah" dalam ayat al-Qur'an disebut sebanyak 2698 kali. 2698 = 142 19. Struktur Kelima Kata "ar-rahman" dalam al-Qur'an yang berkaitan dengan sifat Allah disebut sebanyak 57 kali. 57 = 319. Struktur Keenam Kata "ar-rahim" dalam al-Qur'an yang berkaitan dengan sifat Allah disebut sebanyak 114 kali. 114 = 6 19. Struktur Ketujuh, Jika pengali pada struktur ketiga sampai struktur kelima dujumlahkan, maka akan diperoleh 1+142+3+6= 152 152 = 8 19. Struktur Kedelapan, Jumlah tulisan "Basmallah" dalam al-Qur'an (baik pada permulaan surat maupun dalam ayat dalam surat) sebanyak 114. 114 = 6 19.

Salah satu hal terpenting sebagai bukti bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar dan cocok dijadikan sebagai pedoman hidup manusia dengan adanya keselarasan antara agama Islam dengan ilmu pengetahuan, sehingga bisa dicapai titik temu antara keduanya. Al Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW merupakan mukjizat paling besar pengaruhnya, apa yang didalam Al Quran selalu relevan dengan kehidupan, serta ilmu-ilmu yang terkandung di dalamnya merupakan anugerah bagi manusia. Salah satu keistimewaan Al Qur'an yang paling utama yaitu hubungannya dengan sains dan ilmu pengetahuaan, begitu pentingnya sains dan ilmu pengetahuan dalam Al Qur'an.

Penerapan sains dalam Islam akan menciptakan suasana yang dapat menggugah ingatan kita kepada Allah, menjadikan perilaku yang sesuai dengan ketentuan syariat, dan mengingatkan nilai-nilai konseptual yang ada dalam al-Qur'an. Sehingga, secara jelas konsep sains Islam akan menghasilkan kesempurnaan pemahaman sains, dan mendatangkan kenikmatan kehidupan duniawi dan ukhrowi, yang tentunya didambakan oleh semua orang yang beriman. Jika sains dikaitkan dengan fenomena alam, maka dalam al-Qur'an lebih dari 750 ayat menjelaskan tentang fenomena alam.

Para peneliti modern juga memanfaatkan kemajuan sains dan teknologi mengungkap kenyataan baru tentang adanya hubungan antara susunan kata-kata tertentu dalam Alquran, yang mempunyai frekuensi penyebutan yang sama banyak. Inilah yang kemudian disebut dengan i'jaz `adadiy (keajaiban dari segi bilangan). Adanya mukjizat angka-angka dalam al Qur'an dibuktikan oleh beberapa peneliti mutakhir yang memiliki konsen terhadap rahasia angka-angka dalam al-Qur'an, sehingga hasilnya diketahui secara luas oleh umat Islam dan mendapat apresiasi dari penulis ilmu al Qur'an. Kemajuan ilmu pengetahuan yang berkembang pesat turut mempengaruhi perkembangan penelitian tentang mukjizat angka-angka ini. Salah satu contohnya yaitu geometri dan simbol bilangan juga berhubungan dengan esensi ajaran Islam, yakni doktrin tentang kesatuan Tuhan (tauhid). Allah adalah Tunggal, hal ini terbukti dari hakikat satu dalam seri bilangan adalah simbol yang paling langsung dan masuk akal dari sumber Allah Swt.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun