Mohon tunggu...
ARUMINGTYAS KUSUMANINGPUTRI
ARUMINGTYAS KUSUMANINGPUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Always singing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sudah Transparankah Pemilu di Negeri Ini?

30 November 2023   19:16 Diperbarui: 30 November 2023   19:16 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manipulasi kotak suara ini dapat terjadi karena kelemahan dalam sistem pemilihan, kurangnya pengawasan yang memadai, ketidakjujuran dari pihak yang terlibat dalam proses pemilihan, atau campur tangan eksternal yang di inginkan. Faktor-faktor diatas dapat menjadi celah untuk memanipulasi kotak suara. 

Dengan menggunakan suara-suara masyarakat yang golput juga mengakibatkan pemanipulasian suara pada pemilu. Mencegahnya juga sangat memerlukan upaya yang besar, seperti yang kita ketahui campur tangan partai juga berpengaruh pada masyarakat karena banyaknya calon-calon wakil rakyat yang ikut memanipulasi, ikut menyuap masyarakat dan masyarakatnya juga ikut tergoda dengan iming-iming uang membuat manipulasi kotak suara di negeri ini sulit dihentikan.

Proses rekapitulasi yang panjang dapat membuat petugas penjaga TPU kelelahan hal ini juga dapat menjadi ajang praktik transaksional untuk memanipulasi surat suara. Dan dengan adanya praktik politik uang juga membuat membuat hak suara tidak sesuai dengan keinginan hati. Bahkan banyak caleg-caleg yang terang-terangan terjun langsung memberikan uang kepada masyarakat supaya memilihnya. 

Karena inilah kasus-kasus korupsi di kalangan legislatif meningkat. Dari asalnya saja sudah menyuap orang apakah bisa menjamin jika selanjutnya dia menjadi wakil rakyat yang jujur. Seharusnya kita sebagai masyarakat memikirkan ini. Supaya kedepannya pemimpin atau caleg-caleg yang menjadi wakil rakyat dapat jujur dan korupsi pada negeri ini juga berkurang

Pada pemilu yang akan datang kita sebagai masyarakat harus menimang apakah pemimpin ini cocok untuk memimpin negeri dan apakah caleg-caleg ini cocok untuk mewakili suara rakyat. Kita sebagai masyarakat jangan terpengaruh dengan berita-berita di media sosial. Secara terang-terangan menjatuhkan lawan pemilu jelas bukan contoh yang baik, dan tidak baik juga untuk dijadikan pemimpin. Pilihlah pemimpin yang tegas, yang tidak diatur oleh partainya, dan pilihlah pemimpin yang bisa mendengarkan suara rakyat, bisa mengerti maksud rakyat. 

Apabila calon-calon pemimpin sudah di stir oleh partainya sejak awal itu bukanlah awal yang baik karena sampai nanti dia juga akan terus menuruti keinginan partainya bukan rakyatnya. Tetaplah menjadi rakyat yang cerdas yang tidak dapat disuap oleh caleg-caleg. Jangan ragu untuk mengatakan tidak pada caleg-caleg yang menyuap atau memberikan uang kepada masyarakat. Ayo kita buat pemerintahan yang bersih tanpa adanya suap, tanpa adanya korupsi dengan memilih pemimpin yang jujur, tegas dan teguh pendirian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun