Aku berlari kencang, sampai berpeluh darah dan bersimpah air mata
Dan kau, berjalan pelanÂ
Itupun tak seberapa lama karena engkau lebih suka berhenti
Aku menumpang angin kencang dan hujan badai untuk menggapai bulan
Dan kau, cukup berdiri dalam diam.
Itupun tak seberapa lama karena engkau terburu beranjak pergi
Pada akhirnya, aku lelah
Lelah menunggumu bergerak
Lelah menunggu saatnya kau berubah
Lelah menikmati kebodohanku
Aku lelah menikmati kebersamaan yang makin tak berarti
Mungkin sebaiknya aku pergi
Tak seberapa lama setelah kau kembali ...
Ponorogo, 04 Oktober 2022 12:35
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H