seseorang duduk sendirian tiap tengah malam
di ruang gelap
dan udara yang membebaskan angin
bersama dua puluh lima lampu
yang tak semuanya nyala
ia serahkan segala resah
disusul airmata yang bertafakkur
dari bibirnya terucap mantra seperti puisi
untuk tuhannya
juga kekasihnya
apakah engkau adalah ia?
ketika sendiri tiap malam
ketika puisi kau rangkai jadi doa-doa khidmat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!