Mohon tunggu...
Fauziyah Kurniawati
Fauziyah Kurniawati Mohon Tunggu... Penulis - A Genuine Dreamer

Struggling Learner / Random Writer / Poem Addict

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kasidah Nabi

16 Oktober 2020   18:23 Diperbarui: 22 Oktober 2020   10:21 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://colorblokc.com/products/bloom-wildly

Dan sahabat pun khusyuk

bercinta dengan jihad. Mengikhlaskan jiwa-jiwa pergi

hanya demi satu jiwa yang tinggal.

Tombak-tombak sembahyang seiring tetes darah

dari pipi dan kening berdesakan.

Tulang-tulang remuk bersujud bersama tubuh yang lunglai

meratapi tanah.

Langit cengang menyaksikan ketulusan hati membela Sang Nabi.

Lalu kalimat suci pun terlisankan dalam guyub dzikir,

"Duri menyentuhmu pun, aku tak rela."

Dan demi Sang Nabi, aksara tertulis dengan harga mati.

Bagaimana aku bisa lari, bila cahaya yang mengendap di wajahmu

telah meninggikan bunga juga matahari.

Bagaimana aku bisa pergi, bila cintaku padamu telah memenuhi

seluruh rongga dada dan nadi.

Maka sesungguhnya,

hanya dengan berkirim salam padamu,

aku tenang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun