Terletak tak jauh dari letak kecamatan, desa jati terkenal dengan keunggulan dari Pos Kesehatan Desa (PKD), aktifnya agen penggerak PKK, hingga ciri khas Desa yang terletak pada pohonnya. Namun, eksistensi pohon jati hanya diketahui oleh warga sekitar. Warga atau orang baru masih tidak menyadari keberadaan ikon desa tersebut. Hal tersebut juga diutarakan oleh kepala desa Jati, Agus Muhdiyono.
"Desa Jati itu punya ikon, namun banyak orang dari luar desa tidak sadar bahwa itu merupakan ikon desa jati. Karena tidak ada yang membedakannya dengan pohon pohon yang lain. Saya harap bahwa teman-teman dapat membuat pohon jati tersebut agar telihat seperti ikon desa dan ada informasi bahwa pohon jati tersebut merupakan ikon desa Jati."
Melihat hal ini, Tim UNNES Giat 9 desa jati berinisiatif untuk menghidupkan kembali ikon desa tersebut. Kegiatan yang dilakukan meliputi pembuatan pagar yang mengelilingi sekitar pohon, pembuatan plang yang mengarah ke pohon, pembuatan banner serta papan informasi yang berisi asal muasal pohon jati sebagai ikon desa.
Program ini merupakan contoh konkret dari komitmen UNNES dalam mengembangkan dan memberdayakan potensi lokal. Dengan pendekatan yang komunikatif dan berbasis pada kebutuhan masyarakat, diharapkan Desa Jati dapat kembali menjadi desa yang dikenal secara luas melalui ikonnya.
Dengan suksesnya pelaksanaan program ini, UNNES Giat 9 tidak hanya memberikan kontribusi positif bagi Desa Jati, tetapi juga menetapkan standar baru dalam pengabdian masyarakat dan pelestarian budaya di tingkat lokal.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI