Mohon tunggu...
Arum Esti Pertiwi
Arum Esti Pertiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Perancis S1

Hobi: Fotografi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sisa Sampah Buah dan Sayur Dibuang? Kelola Jadi Ecoenzym

26 Juli 2024   21:47 Diperbarui: 14 Agustus 2024   16:21 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(23/07/2024) KKN UNNES Desa Jati Bersama Ibu-Ibu PKK dan PKD Mengubah  Limbah Rumah Tangga Menjadi Ecoenzym D0k. Pribadi

Di Indonesia sampah organik menempati urutan pertama sebagai penghasil limbah terbanyak, sampah organik sendiri telah menjadi bagian dari limbah rumah tangga yang dihasilkan sehari-hari. Seperti sampah sayur dan buah yang seringkali dihasilkan dari kegiatan masak-memasak yang dilakukan setiap hari. Banyak diantaranya masih membuang sampah sisa sayuran dan buah tersebut ke tempat sampah seperti sampah lainnya yang akhirnya berakhir di  tempat pembuangan akhir (TPA) atau berakhir dibakar bersamaan dengan sampah lain.

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah sampah organik semacam sisa sayur dan buah, diantaranya; program pengomposan, pendidikan dan sosialisasi. membangun infrastruktur pengelolaan sampah, mengeluarkan kebijakan dan regulasi sekaligus berkerja sama dengan sektor swasta dalam pengelolaan sampah. Upaya-upaya ini dirancang untuk mengurangi dampak lingkungan dari sampah organik dan memperbaiki cara pengelolaan sampah di Indonesia. Pemerintah juga memasang target Indonesia  Bersih  Sampah 2025 yang sedang diupayakan. 

Namun, tercapainya target tersebut bukan semata-mata tugas pemerintah saja, namun diperlukan juga partisipasi dari segala sektor dan masyarakat yang ikut '' melek'' terhadap cara pengelolaan sampah dengan ambil peran untuk dapat mengelolanya secara mandiri sampah organik yang dihasilkan. 

Merujuk pada permasalahan sampah diatas, Tim UNNES Giat 9 atau yang lebih dikenal dengan KKN UNNES desa Jati mencoba mengambil peran dengan melakukan sosialisasi terkait penyimpanan bahan-bahan makanan tepat guna serta melakukan demonstrasi pengelolaan limbah sisa buah dan sayur untuk dijadikan sebagai larutan serbaguna (ecoenzym). Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengurangi limbah hasil rumah tangga melalui penyimpanan bahan pangan yang tepat guna serta pengelolaan limbah sisa sayur dan buah secara mandiri dengan menggunakan alat dan bahan yang ada disekitar sehingga menghasilkan produk yang berupa ecoenzym.

Dengan target audiens 25 peserta yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga, penggerak PKK, serta Kader PKD diharapkan mereka mampu mengelola sampah organik menjadi sebuah produk yang bermanfaat dibandingkan dengan pengelolaan sampah yang sudah ada. Mari kita dukung inisiatif ini untuk lingkungan yang bersih dan sehat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun