Cikarang - Menjelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), mayoritas harga pangan terus mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir. Kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga di antaranya adalah ayam per ekor, minyak curah, beras dan telur. Kemudian daging sapi khas dalam, cabai rawit merah dan bawang merah.
 Kenaikan harga bahan pokok ini sudah terjadi sejak memasuki bulan Desember 2022. Harga ayam per ekor mengalami kenaikan sekitar 10 persen dalam pekan ini. Hal ini diakui oleh pedagang di Pasar Serang-Cikarang Esih.
 "Harga beras per 5 kg naik Rp 2.500. Sebelumnya harga beras Rp 61.500 menjadi Rp 63.500. Harga telur juga naik hingga Rp 4.000, sebelumnya Rp 27.000 dan sekarang Rp 31.000," ujar Esih di Pasar Serang-Cikarang.
 Harga sayur di Pasar Serang-Cikarang juga naik hingga Rp 10.000. Selain faktor menjelang Nataru, juga karena musim hujan yang membuat kualitas sayur menurun.
 "Sayur kalau hujan dan Nataru naik. Biasanya Rp 10.000 jadi Rp 20.000, semua sayur yang daun bahkan bisa lebih. Nataru pasti naik, pengaruh. Biasanya natal sama imlek paling tinggi, naik bisa sampai Rp 20.000," ujar Esih.
 Sementara harga per kilogram sapi khas dalam kata Sopian salah seorang pedagang daging di Pasar Serang-Cikarang cenderung stabil, namun diprediksi akan merangkak naik mendekati hari raya Natal dan akhir tahun 2022.
 "Untuk sementara ini belum, kemungkinan kalo Natal dan tahun baru itu pasti naik. Biasa sih dari harga normal paling naiknya Rp 10.000 sampai dengan Rp 20.000," jelas Sopian.
 Akibat dari kenaikan harga kebutuhan pokok ini, daya beli masyarakat menurun hingga 50 persen. Penurunan ini diakui oleh sebagian besar pedagang yang ada di Pasar Serang-Cikarang. Salah satu pembeli bernama Angli pun mengeluhkan harga telur yang naik terus setiap harinya.
 "Iya naiknya jangan mahal-mahal kasihan kan rakyat juga gitu apalagi akan menghadapi Natal dan tahun baru ya. Terlalu tinggi juga kenaikannya, seperti telor saja hampir tiap hari kalau saya beli setiap hari, hari ini naik seribu besok naik seribu dan seterusnya kan lumayan," kata Angli.
 Kebanyakan pedagang berharap pemerintah dapat menstabilisasikan harga bahan pokok jelang Nataru, supaya bisa menjaga daya beli masyarakat Indonesia.