NAMA : ARUM CAHYA WIDODO
NIM: 240201011
PRODI: D3 FARMASI
MATA KULIAH: Bahasa Indonesia
DOSEN: Faisal Kemal, M.Pd
                                                                  BAB 3
                                                 Ragam dan Laras Bahasa Indonesia
 Â
         1. Pengertian Ragam Bahasa
              Ragam bahasa adalah variasi penggunaan bahasa yang muncul dalam situasi komunikasi yang berbeda, tergantungÂ
            pada faktor-faktor seperti topik yang dibahas, hubungan antara pembicara dan pendengar, serta medium yang                         digunakan dalam percakapan. Ragam bahasa ini dapat dilihat sebagai variasi bahasa yang muncul karena perbedaan                    konteks situasi. Misalnya, dalam percakapan santai antara teman, bahasa yang digunakan mungkin lebih tidak formal                  dan lebih bebas, sementara dalam situasi resmi seperti di kantor atau seminar, bahasa yang digunakan cenderung lebih                formal dan mengikuti kaidah bahasa yang baku (Suwandi, 2007). Dengan demikian, ragam bahasa mencakup                           penggunaan bahasa dalam beragam konteks, yang mempengaruhi pemilihan kata dan struktur kalimat yang digunakan.
         2. Jenis-Jenis Ragam Bahasa
              Ragam bahasa terbagi menjadi beberapa jenis, yang masing-masing digunakan dalam situasi tertentu. Jenis-jenis                  ragam bahasa ini adalah:
           a. Ragam Lisan: Bahasa yang digunakan dalam komunikasi verbal atau percakapan langsung. Ragam lisan ini lebihÂ
              fleksibel dan seringkali menggunakan ekspresi informal.
           b.  Ragam Tulisan: Bahasa yang digunakan dalam bentuk tulisan, seperti dalam surat, artikel, atau laporan. Ragam ini                     biasanya lebih terstruktur dan memerlukan ketepatan dalam penyusunan kalimat.
          c.  Ragam Formal: Bahasa yang digunakan dalam situasi resmi atau formal, seperti dalam seminar, pertemuan resmi, atau                karya ilmiah. Ragam ini mengikuti aturan kaidah bahasa yang lebih ketat dan cenderung menghindari penggunaan                     bahasa yang bersifat informal (Hasyim, 2005)
          e.  Ragam Semi-Formal: Digunakan dalam situasi yang tidak sepenuhnya resmi, tetapi masih mempertahankan kesopanan               dan penghindaran bahasa yang terlalu santai atau informal (Tarigan, 2012)
          f.  Ragam Non-Formal: Digunakan dalam percakapan sehari-hari yang lebih santai, seperti antara teman atau keluarga.                  Dalam ragam ini, penggunaan bahasa lebih bebas dan fleksibel, tanpa terlalu terikat pada kaidah formal (Uterodewo etÂ
            al., 2012).
         3. Fungsi Kata-Kata Baku
             Kata-kata baku memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kejelasan komunikasi, terutama dalam situasi resmi            dan formal. Fungsi utama dari penggunaan kata baku adalah untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan tidak                  menimbulkan kerancuan dan dapat dipahami oleh semua pihak yang terlibat. Kata baku mengacu pada bentuk kata yang               telah disepakati secara resmi menurut kaidah bahasa Indonesia, dan digunakan dalam konteks yang membutuhkan                     ketepatan, seperti dalam karya ilmiah, surat resmi, atau percakapan dalam lingkungan akademik dan profesional.                      Penggunaan kata baku juga berfungsi untuk menunjukkan profesionalisme dan memperlihatkan pemahaman yang baik               terhadap aturan bahasa yang berlaku. Meskipun demikian, kata baku juga bisa digunakan dalam ragam non-formal atau               santai selama tidak mengganggu pemahaman dan suasana percakapan. (Yuwono & Hartanti, 2005).
         4. Contoh Ragam Bahasa Baku dan Formal
               Contoh ragam bahasa baku dan formal dalam kehidupan sehari-hari bisa ditemukan dalam komunikasi resmi, seperti               dalam surat atau pengumuman. Misalnya, dalam surat permohonan:
            a. "Dengan hormat, saya mengajukan permohonan untuk mengikuti program beasiswa yang diselenggarakan oleh                         universitas tersebut. Saya berharap permohonan ini dapat dipertimbangkan dengan baik."
               Dalam kalimat tersebut, penggunaan kata-kata baku seperti "mengajukan", "permohonan", dan "dipertimbangkan"                  mencerminkan penggunaan ragam bahasa formal dan baku yang sesuai dengan konteks resmi dan sopan (Uterodewo et                al., 2012).
         5. Pengertian Laras Bahasa
               Laras bahasa adalah variasi bahasa yang digunakan sesuai dengan tujuan dan fungsi khusus dalam situasi tertentu.                 Setiap jenis laras bahasa memiliki karakteristik yang sesuai dengan konteks atau profesi yang dijalani oleh penggunanya.              Dalam dunia jurnalistik atau hukum, misalnya, laras bahasa yang digunakan cenderung lebih formal, terstruktur, dan                  terkadang mengandung istilah-istilah teknis yang spesifik untuk mempermudah komunikasi yang tepat dan jelas. Laras               bahasa ini diperlukan untuk menghindari ambiguitas dan untuk menyampaikan informasi dengan cara yang lebih efisien.             Di sisi lain, dalam percakapan pribadi atau percakapan sehari-hari, laras bahasa bisa lebih santai dan tidak terikat pada                kaidah yang ketat. Penerapan laras bahasa yang tepat sangat penting untuk menciptakan komunikasi yang efektif,                     terutama dalam konteks profesional atau formal (Uterodewo et al., 2012).
                                                             DAFTAR PUSTAKA
Hasyim, M. (2005). Pengantar linguistik dan kebudayaan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Suwandi,J. (2007). Ragam bahasa dalam komunikasi sosial. Jakarta: Pustaka Jaya.
Tarigan, H. G. (2012). Ragam bahasa dalam komunikasi bahasa. Bandung: Angkasa
Uterodewo, H., & kawan-kawan. (2012). Kajian laras bahasa dan penggunaannya dalam Masyarakat. Surabaya: Pustaka Utama.
Yuwono, D., & Hartanti, K. (2005). Pengenalan ragam bahasa. Jakarta: Penerbit Erlangga.
 Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI