Mohon tunggu...
Arum Butler
Arum Butler Mohon Tunggu... Administrasi - Just me.....

The Wallflower and The Wildflower Alumni Danone Blogger Academy Batch 1 Tahun 2017 www.arumsukapto.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Empat Ciri Khas Sate Blora Yang Beda dari Sate Lainnya

11 April 2018   14:52 Diperbarui: 11 April 2018   17:31 6842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satu piring sate ayam Blora (dokpri)

Sate memang telah menjadi salah satu kuliner kebanggaan Indonesia, bahkan tokoh dunia banyak yang mengakui kenikmatan rasanya sate. Saat ini masyarakat lebih banyak mengenal sate Madura, padahal sate memiliki banyak macam tergantung daerahnya. Salah satu daerah yang terkenal sate adalah Blora yang terletak di Jawa Tengah.

Sate Blora memiliki ciri khas sendiri dibanding sate dari kota lainnya, inilah ciri khas sate Blora yang perlu diketahui Kompasianer semua.

1. Penyajian Sate Blora

Sate Blora menyajikannya agak berbeda dengan sate lainnya yaitu menyajikan sate satu piring penuh. Penjual selalu membakar sate dalam jumlah besar dan akan dibagikan satu piring atau lebih tergantung jumlah pembelinya. Belum lama ini aku pulang ke Blora, dan menikmati sate saat makan malam bersama keluarga berjumlah tiga orang. 

Kami memesan sate ayam dan sate sapi untuk santapan makan malam kami, penjual memberikan satu piring berisi sate ayam dan satu piring sate sapi di atas meja kami.

O iya sekadar informasi saja, sate Blora ada tiga macam yaitu sate ayam, sate sapi, dan sate kambing. Dari ketiga nama tersebut ada yang lain gak? Yups...sate sapi. Kalau di Jakarta kan jarang sekali menemukan sate daging sapi. Saat ini sih aku baru tahu namanya sate sapi hanya di Blora. Seandainya ada pun namanya sate daging, hehehe.

Satu piring sate ayam Blora (dokpri)
Satu piring sate ayam Blora (dokpri)
2. Nasi opor pincuk daun jati

Berbeda dengan sate Madura, sate Blora menyajikan nasinya diberikan kuah opor yang berwarna kuning dengan ditaburi bawang goreng. Ini sudah pasangan yang klop untuk menikmati sate Blora, apalagi bila nasinya ditaruh di pincuk daun jati. Sedaaapp...! :D

Nasi opor daun pincuk (Dokpri)
Nasi opor daun pincuk (Dokpri)
Sebagai kota yang terletak ditengah hutan jati, menjadikan daun jati sebagai wadah makanan di Blora. Gak cuma sate, masih ada makanan lagi yang menggunakan daun jati seperti tempe dan pecel. Percaya atau tidak, makanan yang menggunakan daun jati sebagai wadah makin membuat makanan lebih nikmat.

3. Jangan buang tusuk sate

Ini nih yang paling unik dari sate Blora saat ngandok, yaitu biarkan tusuk sate tetap di meja. Jangan dibuang yaa... Tau gak kenapa gak boleh dibuang? Karena tusuk sate ini dijadikan bukti jumlah sate yang telah dimakan. Gak harus beli sepuluh atau kelipatannya, kalau makan di tempat, bisa makan eceran sesuai jumlah tusuk sate. Pembayarannya dihitung berdasarkan jumlah tusuk sate.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun