Mohon tunggu...
Arum Butler
Arum Butler Mohon Tunggu... Administrasi - Just me.....

The Wallflower and The Wildflower Alumni Danone Blogger Academy Batch 1 Tahun 2017 www.arumsukapto.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Serunya Kunjungan ke "Garuda Indonesia Training Center"

10 April 2018   22:59 Diperbarui: 10 April 2018   23:06 2739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harganya mahal banget yaa.... Harga itu jelas berat untuk  dimiliki oleh sebuah maskapai kecil. O iya.... Tahu gak sih berapa jumlah pesawat yang harus dimiliki oleh maskapai? Kebanyakan maskapai memiliki 5 unit pesawat terbang dan sisanya leasing.

img-20180410-wa0005-01-5acce20516835f05024c7623.jpeg
img-20180410-wa0005-01-5acce20516835f05024c7623.jpeg
======

Saat berkeliling melihat simulator,pastinya gak afdol bila belum melihat sendiri melakukan simulasi.  Simulasi pesawat terbang dikemudikan oleh Bapak Agus Santoso dengan instruktur Capt. Triyanto yang mengatur pelatihan, dengan jadwal penerbangan dari Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali menuju Bandara Juanda Surabaya. 

Simulator 4D sangat mirip dengan keadaan sebenarnya dilapangan, saat take off harus menerbangkan pesawat dengan landasan/ runway Bandara Juanda, begitu juga sebaliknya. Saat akan melakukan landing di Bandara Juanda, terlihat panorama sekitarnya seperti jembatan Suramadu, Gunung Bromo. 

Seorang pilot dalam melakukan simulasi memerlukan waktu 2 jam pelajaran teori di kelas dan simulasi terbang hingga 4 jam yang didampingi instruktur.  Simulasi ini dilakukan untuk melatih pilot dalam menghadapi situasi normal, abnormal hingga emergency.  Dalam keadaan apapun, seorang pilot harus siap menghadapinya dan pastinya menginginkan penerbangan dengan akhir "happy landing".  

Beberapa jam berkenalan dengan simulasi pesawat membuat Kompasianer betah berlama-lama, hingga akhirnya kami diarahkan menuju gedung F tempat flight attending melakukan berbagai simulasi. Bila dilihat dari luar, gedung yang ada di GITC tidak ada bedanya dengan gedung perkantoran lainnya.  Namun saat memasuki tiap gedung, kami berdecak kagum melihat isinya.  

Gedung F di dalam ruangan bagian kiri akan terlihat balon besar berwarna kuning untuk Emergency Landingserta perahu karet berwarna kuning diatas air bergelombang. Calon pramugari menggunakan jumpsuit berwarna gelap ini dipeluk oleh pelampung berwana kuning mulai melompat ke dalam air menuju perahu karet yang berada di tengah kolam.  

Tanpa terasa waktu mulai senja dan Kompasianer harus segera kembali ke BBJ setelah melakukan kunjungan bersama Dirjen Perhubungan Udara.  Dengan berat  hati harus masuk ke dalam bis. Kunjungan hari itu merupakan pengalaman yang tak terlupakam dan beruntung aku terpilih bisa mengikuti Kompasiana Akademi dan blogtrip ke GITC

Terima kasih DJPU yang sudah membagikan ilmunya kepada kami, terima kasih juga kepada jajaran direksi PT Garuda Indonesia, terutama Capt. Triyanto yang menjelaskan secara detail tentang simulator yang ada di GITC.

Terima kasih Kompasiana telah memberikan kesempatanku belajar tentang dunia penerbangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun