Belakang ini perkembangan dunia kuliner semakin signifikan dengan munculnya berbagai makanan dari seluruh dunia. Â Bisnis kuliner khas negara lain ikut berlomba-lomba menawarkan aneka rasa baru yang menarik indra pengecap masyarakat Indonesia. Â
Makanan dari Jepang dan Korea yang sedang hitz mengiringi kegandrungan masyarakat karena adanya Drama Korea dan Drama Jepang. Â Persaingan bisnis kuliner global tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku bisnis kuliner lokal untuk tetap bisa bertahan menjalankan bisnisnya tentunya tidaklah mudah.
Jamu Nyonya Swan untuk tamu Istana Merdeka
Persaingan ini tidak menyurutkan asa pelaku bisnis kuliner nusantara karena mereka pastinya percaya dengan cita rasa masyarakat yang lebih mencintai dengan kuliner khas Indonesia.
Apalagi sekarang didukung pemimpin negara Republik Indonesia yang berasal dari Solo Jawa Tengah ikut mengangkat kuliner lokal dengan menyajikan makanan khas nusantara di setiap acara kenegaraan. Â
Belum lama ini juga beredar sebuah video/Blog dari presiden yang menceritakan tentang minuman kesukaan bapak Jokowi  yang diminum setiap harinya yaitu jamu.  Kemudian jamu sebagai minuman khas jawa ikut disajikan saat perayaan Dirgahayu Republik Indonesia di Istana Merdeka yang disuguhkan untuk para undangan.
Jamu kunyit asem yang disajikan untuk para tamu undangan ini merupakan hasil racikan Nyonya Swan Kumarga yang juga menjalankan bisnisnya Dapur Solo sejak tahun 1988. Dengan memiliki pengalaman puluhan tahun meracik kuliner khas Jawa, khususnya Solo tentunya sudah sewajarnya bila Nyonya Swan yang terpilih menyajikan berbagai makanan khas Solo kepada tamu terhomat di Istana Merdeka dan menjadi salah satu co-branding wisata kuliner Indonesia
Passion Kuliner Nyonya Swan
Nyonya Swan saat ditemui di acara Grand Opening Resto Dapur Solo yang kelima di Panglima Polim Jakarta Selatan menjelaskan awal berdirinya bisnis kulinernya dari nol dengan berjualan rujak dan es juice di garasi rumahnya kemudian berkembang membuka sebuah resto Dapur Solo di Sunter Jakarta Utara.
Memang masakan khas Jawa terutama Solo dan Jogja yang identik dengan masakan yang manis, namun Nyonya Swan mulai meracik makanan di Dapur Solo yang disesuaikan dengan lidah masyarakat Jakarta yang multi ras. Â Racikannya Nyonya Swan tetap tanpa mengurangi kelezatan makanan Solo.
Selain rasanya, Nyonya Swan juga menjelaskan untuk bertahan di bisnis kuliner dibutuhkan sebuah perjuangan, passion serta keuletan sehingga mampu bersaing dengan kuliner kekinian hingga saat ini untuk menghadapi inovasi serta teknologi yang selalu berkembang,Â
Dapur Solo sebagai sesepuhnya kuliner khas Solo juga mengikuti perkembangannya dengan memberikan pelayanan terbaik sehingga pelanggan bisa memesan makanannya secara online. Tak tanggung tanggung dalam pelayanannya, Nyonya Swan mengklaim sebagai ahlinya dadakan. Â Bisa menerima pesanan dalam kurun waktu 2 jam saja, meskipun disarankan untuk pemesanan sebaiknya sebelum 2 hari menghindari penuhnya pesanan dari pelanggan lainnya.
Siapapun pelanggan yang merindukan masakan Solo, bisa datang langsung merasakan masakan hasil racikan Ny. Swan di gerai resto Dapur Solo terdekat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H