"It's not how much money you make, but how much money you keep, how hard it works for you, and how many generations you keep it for." - Robert Kiyosaki
Bila memiliki uang berlebih, kita akan diajukan berbagai pilihan seperti berbelanja, menabung, deposito atau membeli emas-emasan koleksi emak-emak. Kadang orang salah persepsi dalam membelanjakan uangnya. Rina, salah satu teman terdekat saya memiliki pendapatan perbulan yang besar saat mendapatkan bonus dan overtime-nya dan mulai tertarik membeli berbagai barang elektronik ataupun handphone. Bisa dikatakan, setiap tahun handphone berganti dengan model terbaru yang harganya fantasis. Rina selalu berpikiran bahwa handphone yang dibelinya dengan harga tinggi nantinya masih bisa dijual untuk mendapatkan handphone terbaru.
Rina ini berbeda dengan Andi dalam mengeluarkan uangnya, Andi ini memiliki tagihan bulanan ke leasing untuk membeli motor matic. Motor matic yang dia gunakan setiap hari harus dibayar selama 3 tahun, namun begitu motornya lunas dan BPKB telah ditangan nyatanya Andi tidak puas dengan motornya dan mulai mengajukan kredit motor matic terbarunya tanpa menjual motor lama. Begitu juga setelah motor barunya lunas, Andi mulai tertarik mengambil kredit mobil murah yang sekarang menjamur di Jakarta. Jadi, setiap hutang motor lunas selalu membuat Andi menginginkan barang berlebih. Ironisnya, terakhir saya lihat status di FB yang ingin menawarkan mobilnya untuk dijual.
Kenali Aset, Liabilitas dan Investasi
Inilah kesalahan banyak orang dalam menafsirkan barang yang dimilikinya sebagai aset, namun berdasarkan penjelasan dari Dr. Rangga Almahendra S.T., MM bahwa aset merupakan segala sesuai yang dapat menjadi sumber pemasukkan yang menambah kekayaaan. Dosen UGM ini hadir sebagai salah satu pembicara Nangkring Kompasiana pada Sabtu, 28 Oktober 2017 bersama Ibu Vivian Secakusuma selaku perwakilan BNP Paribas dengan tema "Mitos atau Fakta? Investasi itu Enggak Ribet, Murah dan Aman".

Untuk itu dalam mengelola gaji bulanan, kita disarankan untuk tidak berbelanja barang konsumsi namun membeli barang yang nantinya bisa menjadi aset seperti tanah yang disewakan, usaha bisnis, kepemilikan surat berharga seperti saham atau obligasi.
Salah satu cara supaya penghasilan kita bertambah dengan melakukan investasi, yaitu setiap usaha yang dilakukan untuk meningkatkan ekumulasi kekayaan kita. Disarankan dengan cara membeli barang investasi modal.
Barang investasi Modal ada tiga macam:
1. Direct Investment /Investasi langsung seperti membeli tanah, membangun pabrik, pembelian mesin-mesin produksi.
2. Indirect Investment / investasi tidak langsung (Porfolio Investment) biasanya investor tidak perlu terlibat langsung menjalankan usaha seperti pasar modal(saham dan obligasi) dan pasar uang(tabungan, transaksi mata uang asing/forex dan deposito)
3. Inventory investment, diharapkan dengan pembelian barang akan bertambah naik di kemudian hari seperti lukisan, emas, barang antik dan logam mulia.
Diantara ketiga kategori tersebut, sebagai karyawati tentunya untuk berinvestasi langsung jelas sangat sulit karena harus memiliki modal yang besar. Siapapun yang hanya memiliki gaji bulanan sangat kesulitan untuk berinvestasi, namun hal ini dimentahkan oleh ibu Vivian karena karyawati atau pegawai kantoran tetap bisa melakukan investasi dengan cara indirect investment.
Reksa Dana BNP Paribas
Bayangan kita, berinvestasi tidak langsung sangat rumit dan harus mengeluarkan kocek besar. Ibu Vivian menjelaskan bahwa kebanyakan orang belum berinvestasi dikarenakan waktu, tidak aman, mahal dan ribet. Untuk berinvestasi akan lebih mudah bila dengan reksa dana yang lebih memiliki resiko rendah.

Kadang saya beranggapan untuk berinvestasi memerlukan modal besar. Salah besar! Ya, sekarang kita bisa berinvestasi di BNP Paribas Investment Partners yang telah mempunyai ijin dari OJK sebagai wakil manager investasi dengan modal hanya 100 ribu rupiah. Bayangkan....hanya seratus ribu rupiah! Harga baju di mall saja bisa lebih mahal dari nilai modal reksa dana BNP Paribas ini.
Keadaan keuangan karyawan atau pegawai seperti saya bisa mulai berinvestasi dengan mudah dengan mendownload aplikasi mobile PayPro dan bisa mengawasi kinerja manager investasi kita hanya di handphone.
Sebagai investor, kita harus bisa menentukan tujuan serta profil resiko dalam berinvestasi, dan ingatlah "High potential return, high potential risk".
Manfaat melakukan reksa dana BNP Paribas:
- Tidak memiliki jangka waktu
- Tidak ada miminum nilai setoran
- Bisa menarik dana kapan saja
- Tidak ada biaya apapun seperti admin dan finalty
Sekilas tentang PT BNP Paribas Investment Partner
Berdiri sejak tahun 1992 sebagai salah satu manager investasi pertama di Indonesia yang telah memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun. Dana yang dikelola dan advis sebanyak 31.50 triliun rupiah dengan 22 mitra distribusi seperti bank, sekuritas dan channel online.
Kualifikasi yang dimiliki manager investasi BNP Paribas Investment Partner:
- Memiliki ijin dari OJK sebagai wakil manager investasi
- Terikat dengan etika standart profesi
- Fokus dalam memantau dan menganalisa pasar
Dengan berinvestasi reksa dana BNP Paribas akan membuka kita untuk memiliki dan meningkatan aset berlebih. Membuka peluang kita yang miskin menjadi kaya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI