Mohon tunggu...
Arum Butler
Arum Butler Mohon Tunggu... Administrasi - Just me.....

The Wallflower and The Wildflower Alumni Danone Blogger Academy Batch 1 Tahun 2017 www.arumsukapto.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Keunggulan Teknologi Bright Gas Aman untuk Keluarga

22 Oktober 2017   21:22 Diperbarui: 22 Oktober 2017   21:52 11186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bright Gas lebih aman untuk keluarga (gambar milik situs Brigh Gas Promo)

Memasak menggunakan gas memang sudah menjadi bagian dari hidup kita sehari-hari sejak beberapa tahun yang lalu, sejak subsidi minyak tanah beralih ke LPG 3kg.  Namun sayangnya belum semua masyarakat Indonesia menyadari siapa saja yang berhak mendapatkan subsidi tersebut.  Yang berhak mendapatkan subsidi tersebut adalah masyarakat kurang mampu dan pelaku bisnis mikro, akan tetapi banyak keluarga/bisnis yang masuk kategori mampu masih ikut menggunakannya.

Pendistribusian gas LPG 3 kg sering dikatakan salah sasaran karena banyak keluarga mampu/kaya juga membelinya,  dimana seharusnya masyarakat dengan perekonomian mampu/kaya tidak mengambil hak masyarakat kurang mampu.  Mungkin memang masih belum menyadari hal ini dan beranggapan bahwa gas LPG 3 kg bisa dibeli oleh siapa saja dan dari kalangan mana saja.

Nangkring Kompasiana bersama Pertamina dan LIvingloving.net (Dokpri)
Nangkring Kompasiana bersama Pertamina dan LIvingloving.net (Dokpri)
Masalah ini sempat dibahas di acara Nangkring Kompasiana bersama Pertamina yang diadakan hari Jumat, 29 September 2017 di Hotel Artotel Jakarta  dengan mengangkat tema "Ceriakan Kehangatan Keluarga".  Nangkring Kompasiana menghadirkan narasumber Bapak Arya Dwi Paramita dan Mbak Sarah Azzhara Riyaldi selaku perwakilan dari Pertamina, Mbak Miranti Andi Kasim selaku Co-Founder Living Loving yang dimoderasi oleh Cindy Sistyarani.

PENERIMA SUBSIDI LPG  

Bapak Arya menjelaskan bahwa LPG 3 kg sebenarnya didistribusikan untuk masyarakat Indonesia yang miskin atau kurang mampu atau pelaku usaha mikro yang saat ini masih sekitar 26 juta rumah tangga miskin dan 2,3 juta pelaku usaha mikro. Masih bingung rumah tangga miskin dan pelaku bisnis mikro seperti siapa?  Berikut karakteristik rumah tangga miskin:

  • Bangunan rumah seluas 8 meter persegi dengan jenis bangungan belum permanen
  • Pendapatan perkapita sebulan Rp. 350.000,-

Karakteristik pelaku bisnis mikro:

  • Belum memiliki tempat bisnis yang menetap
  • karyawan kurang dari 10 orang
  • memiliki pendidikan yang kurang
  • belum memiliki akses perbankan
  • Omset per-tahun dibawah 300 juta
  • Asset dibawah 50 juta

Dengan banyaknya masyarakat Indonesia yang mengambil hak rumah tangga miskin/pelaku bisnis mikro, menyebabkan anggaran subsdi yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk LPG sebesar 40 Triliun (thn 2017).

Sebagai masyarakat Indonesia yang tidak termasuk kategori diatas harusnya mulai  sadar dengan masalah ini dengan tidak membeli LPG 3kg, untuk itu Pertamina telah menyediakan LP yang cocok dan aman untuk keluarga bernama Bright Gas.

Bright Gas cocok untuk Keluarga

Masyarakat memang sudah banyak yang mengetahui LPG Bright Gas dari Pertamina ini karena memiliki dua warna yang cantik yaitu ungu dan merah muda. Dengan memiliki warna yang jreng yang menarik, Bright Gas menjadikan dapur lebih kelihatan cantik sesuai dengan ibu rumah tangga. 

Sedangkan untuk beratnya dibedakan tiga ukuran yaitu 12 kg, 5,5 kg dan protable 220gram.  Pada umumnya untuk keluarga yang memiliki rumah minimalis atau aparement lebih sering memilih ukuran 5,5kg, dan mbak Sarah menjelaskan bahwa ukuran 5,5kg ini memudahkan para ibu mengangkatnya sendiri sehingga bila saat kehabisan gas saat memasak bisa mengangkat sendiri tanpa perlu menunda masak hingga suami pulang kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun