Pameran Batik Betawi Terogong di Hotel BEST WESTERN PREMIER The Bellevue sebagai upaya pelestarian Batik yang masih tersisih di Jakarta
Pada tanggal 2 Oktober 2009 Batik Indonesia diakui sebagai warisan Budaya Tak-Benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) oleh UNESCO. Sehingga setiap tanggal tersebut diperingati sebagai hari Batik Nasional dan setiap masyarakat Indonesia dengan bangga memakai batik. Batik Indonesia sendiri banyak jenisnya, corak batik setiap daerah berbeda. Namun pada dasarnya batik di setiap daerah di Indonesia pembuatannya sama, diperlukan lilin/malam yang dicairkan dan menggunakan alat yg bernama canting yg dilukiskan diatas kain putih. Ragam corak dan warna batik setiap daerah sendiri dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing, contohnya batik pesisir yg dipengaruhi penjajah Belanda ataupun Pedagang Tionghoa. Batik pesisir mempunyai ciri khas warna dan corak khas yg cerah. Salah satu yg termasuk batik pesisir adalah Batik Betawi. Dan salah satu Batik Betawi yang masih tersisih diantara batik yang sudah dikenal di jakarta adalah Batik Betawi Terogong.
Pada tanggal 7 Oktober 2015 berlokasi di Hotel BEST WESTERN PREMIER The Bellevue diadakan kegiatan Coverage Pameran Batik Betawi Terogong bersama kompasianer dengan pembicara Pemilik dan Pengelola Sanggar Batik Betawi Terogong Ibu Siti Laela dan Ibu Eleine Koesyono selaku perwakilan dari Hotel BEST WESTERN PREMIER The Bellevue
Batik Betawi Terogong tanggal 5 September 2012 didirikan oleh sekelompok keluarga Betawi yg ingin melestarikan budaya Betawi di kota Jakarta yg cosmopolitan. Kampung Terogong saat ini masih dihuni mayoritas Masyarakat Betawi. Sanggar Batik Betawi Terogong ini memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di sekitar kampung Terogong Cilandak Barat Jakarta Selatan dengan memberikan pelatihan cara membatik. Walaupun sudah berupaya mengajak ibu-ibu disekitarnya untuk ikut serta dalam Usaha Kecil Menengah (UKM) sebagai pengrajin batik di bawah Sanggar Batik Betawi Terogong, namun kendala yang masih dihadapi oleh sanggar adalah minimnya sumber daya manusia yang berniat bergabung untuk jadi pengrajin batik.
Di Sanggar Batik Betawi Terogong banyak diadakan kegiatan di kampung Terogong Cilandak Barat misalnya sering dikunjungi sekolah baik guru atau murid sekolah untuk belajar membatik menggunakan lilin dan canting yang yg juga bisa disediakan oleh pihak sanggar. Selain kegiatan di lokasi sanggar, pihak sanggar aktif mengadakan sosialisasi dan pameran batik betawi Terogong sehingga masyarakat Jakarta mulai mengenal lebih dekat tentang Batik Betawi Terogong. Banyak pembisnis yang menawaran untuk bekerja sama dengan Sanggar Batik Betawi dan Ibu Siti Laela menjelaskan bahwa bukan bisnis industri batik atau keuntungan materi semata yang diutamakan/diinginkan, namun lebih memprioritaskan pengenalan dan melestarikan salah satu warisan budaya Indonesia terutama Batik Betawi Terogong. Ini sebagai bentuk kepedulian generasi/keturunan Betawi guna mempertahankan Batik Betawi Terogong yang masih tersisih di pemilik kota yaitu Jakarta.
Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, pada awal mulanya pihak hotel mencari tema pameran batik dan setelah melakukan pencarian beberapa lama ternyata terdapat sanggar batik Betawi yg berlokasi dekat dengan hotel. Dan akhirnya diadakan Pameran Batik Betawi di Lobby Hotel Best WEstern Premier The Bellevue Jl. H. Nawi No. 1 Radio Dalam Jakarta Selatan pada hari Senin, 5 Oktober 2015 sampai hari Jumat, 9 Oktober 2015.
Hotel BEST WESTERN PREMIER The Bellevue adalah tempat menginap yang berkelas dan bergaya untuk para tamu bisnis dan tamu yang berlibur. Hotel BEST WESTERN PREMIER The Bellevue memang hotel berskala international dimana pemilik hotel sangat mencintai dengan kekayaan kebudayaan Indonesia sehingga hotel yang di Jakarta memiliki design dekorasi tidak lepas dari nuansa budaya Indonesia salah satunya dengan corak batik.
Semoga dengan diadakan acara ini dapat memberikan pengetahuan bagi masyarakat Indonesia sehingga dapat memotivasi untuk lebih peduli dan bangga melestarikan budaya warisan Indonesia. We Love Indonesia. Aku Cinta Indonesia