Mohon tunggu...
Arumbinang Alun Segara
Arumbinang Alun Segara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Untag Surabaya Ciptakan Teknologi Ampuh Cegah Virus di Era Endemi Melalui Hand Wash Sistem Injak

26 Juni 2022   18:17 Diperbarui: 26 Juni 2022   18:42 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 3. Testimoni dari mitra yang berjualan di pasar pagi Sidokare Asri RT 48/RW 13 Sidoarjo. Dokpri

Sidoarjo, 2 Juni 2022--Kuliah Kerja Nyata (KKN) bukan lagi menjadi hal yang awam di telinga mahasiswa. Jika dilihat dari diary mahasiswa, KKN adalah kegiatan pengabdian yang ditujukan kepada masyarakat untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ada. 

Universitas 17 Agustus yang kerap dikenal dengan sapaan Untag atau kampus merah putih ini selalu mewajibkan kegiatan KKN setiap tahunnya. Kegiatan ini dilakukan guna menumbuhkan rasa empati dan kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat. 

Tema yang disuguhkan kali ini yaitu "Kebangkitan Ekonomi Kerakyatan di Era Endemi". Namun, dengan kondisi bumi yang belum pulih karena virus yang belum punah membuat kegiatan KKN ini harus dilaksanakan secara individu.

 Hal tersebut tak memundurkan langkah Arumbinang Alun Segara, mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya dibawah naungan ibu Dwi Harini Sulistyawati S. ST., MT selaku dosen pembimbing lapangan. 

Melalui kegiatan yang dilaksanakan selama 12 hari, ia menciptakan teknologi ampuh cegah virus di era endemi melalui hand wash sistem injak guna meningkatkan kembali perekonomian masyarakat di pasar pagi Sidokare Asri RT 48/RW 13 Sidoarjo.

 

Gambar 2. Proses pembuatan hand wash sistem injak. Dokpri
Gambar 2. Proses pembuatan hand wash sistem injak. Dokpri

Pembuatan hand wash sistem injak ini didasari oleh warga yang masih takut melakukan aktivitas jual beli di pasar pagi Sidokare Asri. Dikarenakan timbulnya virus dan penyakit baru yang menyebar secara cepat melalui sentuhan, barang, interaksi langsung, dan sebagainya, 

Arumbinang harus memutar otak untuk menciptakan teknologi tepat guna yang dapat membuat masyarakat tetap aman dan nyaman saat berbelanja. Selain pembuatan teknologi tepat guna, pembuatan spanduk juga digarap dengan desain yang dapat memikat masyarakat untuk membeli segala kebutuhan pangan yang tersedia di pasar pagi Sidokare Asri RT 48/ RW 13.

 

Gambar 3. Testimoni dari mitra yang berjualan di pasar pagi Sidokare Asri RT 48/RW 13 Sidoarjo. Dokpri
Gambar 3. Testimoni dari mitra yang berjualan di pasar pagi Sidokare Asri RT 48/RW 13 Sidoarjo. Dokpri

Partisipasi masyarakat dalam menyambut adanya teknologi hand wash dan spanduk sangat baik. Mereka sangat terbantu dengan adanya hand wash sistem injak karena dapat memudahkan mereka dalam mencuci tangan serta barang belanjaannya dari virus dan bakteri yang menyebar. 

Para penjual juga mengaku bahwa mereka sangat terbantu dengan adanya spanduk yang terpampang di pasar pagi Sidokare Asri yang membuat perekonomian UMKM di pasar pagi Sidokare Asri meningkat setiap harinya. 

Harapan saya, melalui pembuatan teknologi tepat guna hand wash sistem injak ini masyarakat dapat merasa aman dan nyaman saat berbelanja, serta UMKM di pasar pagi Sidokare Asri dapat mengalami peningkatan perekonomian dan bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas.

 

#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #Kampuskompeten

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun