Mungkin ada sebagian orang yang berpikir bahwa kasus seperti ini dikatakan tidak salah karena perbuatan tersebut dilakukan oleh orang yang sama-sama mau. Namun dibalik itu semua ada seorang perempuan yang diancam, dikasari sampai merusak mental si perempuan. Â Karena jika yang melakukan pun sama-sama mau seharusnya tidak mungkin ada paksaan didalamnya. Apalagi perempuan adalah makhluk yang lembut yang harusnya dilindungi bukan diperlakukan semena-mena. Hal ini juga harus melibatkan KOMNAS Perempuan agar perempuan berani dan mampu membela dirinya.
Kita sebagai manusia harusnya merangkul orang yang sedang berada di posisi tersebut, bukan malah menghakimi orangnya. Karena kita tidak tau seberapa keras orang itu untuk bertahan dan kuat dalam menghadapi masalahnya. Jikapun tidak bisa merangkulnya, setidaknya kita mampu memanusiakan manusia dan selalu respect terhadap sesama tanpa menjatuhkan. Dan berusaha untuk open minded tanpa menghakimi orang tersebut.
Dan untuk para orang tua dimanapun kalian berada, hendaklah menjadi sahabat untuk anak agar anak merasa nyaman untuk bercerita jikalau ada yang mengalami toxic relationship. Lebih peduli terhadap anak dan perkembangannya. Karena orang tualah yang harusnya orang pertama untuk mengadu dan berbagi cerita. Jangan biarkan anak melewati masalah seperti itu sendirian karena dapat merusak kesehatan mentalnya dan juga merusak masa depannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H