Mohon tunggu...
Arum sari
Arum sari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perhatian Itu Penting

29 Maret 2017   03:13 Diperbarui: 29 Maret 2017   12:00 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

selayak anak yang hidup dijalanan. mereka bukan orang bodoh. tetapi ada yang berusaha berlari dari terabaikannya dalam kehidupannya. karena seorang anak hanya memiliki semangat dari kedua orang tuanya. bukan hanya uang yang membahagiakan anak tapi perhatian dan keharmonisan yang dibutuhkan. dan ketika seorang anak sudah tak lagi semangat dalam menuntut ilmu yang dilkukan hanya mencari kesenangan tanpa ada beban. 

sekarang banyak anak yang terabaikan karena alasan mencari nafkah. rejeki sudah ada yang ngatur selagi bisa mendidik anak, rejeki it pasti datang. sekarang pula banyak anak yang ditinggal jauh dari orang tua dan mengakibatkan tak ada jalinan kasih sayang dari orang tua. hal tersebut seorang anak yang merasa terabaikan tak lagi semangat untuk menuntut ilmu. sebaiknya didiklah anak dengan awal didikan dalam keluarga bukan didikan dari seorang perawat. karena perhatian orang tua itu semangat yang kuat dan seorang anak pula terasa termotivasi dan terkurangi beban. 

bandingkanlah seorang anak ketika selalu dalam pantauan keluarga pasti tak ada hal yang terasa terbaikan dan semua problem mulai dari hal terkecil pasti teratasi bahkan terasa semuanya terpenuhi. dengan anak yang hidup dengan jalannya sendiri, mengatur segala tingkahnya dengan otak yang dia punya, melangkah kemanapun seenaknya yang terpenting kebahagiaan yang terpenuhi hingga kadang bisa masuk kedunia luar. 

dengan hal itu sesibuka apapun orang tua, tengoklah anak anda entah hanya perhatian kecil ataupun yang lainnya. yang terpenting pantaulah anak anda tapi jangan dengan melarang karena ketika anak dilarang akan semakin ingin menerobos, biarkalah mencari pengalamannya tapi dengan pantauan yang dikendalikan orang tua bukan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun