Wawancara ini menunjukkan bahwa konsep diri positif membantu individu mengelola tantangan dan tekanan dengan lebih baik, sementara konsep diri negatif seringkali memicu perasaan cemas dan kurang percaya diri. Faktor penting seperti empati, kemandirian, dan rasa syukur mendukung perkembangan konsep diri yang sehat, sedangkan insecurity dan pengabaian sosial menjadi hambatan utama bagi individu dengan konsep diri negatif. Upaya untuk meningkatkan penerimaan sosial dan memberikan umpan balik yang konstruktif dapat membantu individu membangun konsep diri yang lebih baik.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari analisis wawancara ini menyoroti bagaimana konsep diri positif dan negatif memengaruhi respons siswa terhadap tantangan hidup, khususnya dalam konteks akademik dan sosial. Individu dengan konsep diri positif menunjukkan kemampuan untuk menerima kegagalan sebagai pembelajaran, menjalin hubungan sosial yang sehat melalui empati, dan memelihara optimisme dengan berpikir positif. Mereka juga merasa nyaman dengan diri sendiri dan kehidupan mereka, sehingga lebih percaya diri dalam mengambil keputusan dan menghadapi berbagai situasi.
Sebaliknya, konsep diri negatif mengungkapkan adanya rasa kurang dihargai, insecure, dan ketidaknyamanan dalam menghadapi kritik atau situasi sosial tertentu. Faktor-faktor ini dapat memengaruhi kesehatan mental, termasuk munculnya perasaan depresi atau kecemasan. Meskipun demikian, adanya kesadaran dari individu ini untuk mengakui kesalahan dan refleksi diri menunjukkan potensi untuk perbaikan dan pertumbuhan, asalkan mereka mendapat dukungan yang memadai dari lingkungan sekitar.
Dengan demikian, wawancara ini menegaskan pentingnya membangun konsep diri yang positif melalui lingkungan yang mendukung, penghargaan terhadap pencapaian, dan kritik yang konstruktif. Dengan pendekatan ini, individu dapat lebih siap menghadapi tantangan, meningkatkan kesehatan mental, dan mencapai potensi terbaik mereka, baik secara akademik maupun dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, H. (2023). Hubungan Etika Pergaulan dengan Konsep Diri Siswa SMA di Kabupaten Sumbawa Barat. Realita: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 8(1), 1933-1945.
Blegur, J. (2020). Soft skills untuk prestasi belajar: Disiplin percaya diri konsep diri akademik penetapan tujuan tanggung jawab komitmen kontrol diri. Scopindo Media Pustaka.
Juliyanti, A., & Pujiastuti, H. (2020). Pengaruh kecemasan matematis dan konsep diri terhadap hasil belajar matematika siswa. Prima: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(2), 75-83.
Manurung, A. S., & Halim, A. (2020). Pengaruh Konsep Diri Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Iv Sdn Kenari 07 Pagi Jakarta. Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan, 5(2), 51-57.
Ricky, M., Gading, I. K., & Dharmayanti, P. A. (2023). Efektivitas Konseling Kelompok Tekhnik Cognitive Restructuring Untuk Meningkatkan Konsep Diri Siswa di SMK Negeri Singaraja. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 9(1), 487-491.