Mohon tunggu...
Arum Nurjanah
Arum Nurjanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi saya berenang, traveling, dan kulineran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Diri Pada Siswa Dalam Menghadapi Hasil Belajar

24 Desember 2024   08:11 Diperbarui: 24 Desember 2024   08:11 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurangnya pujian atau penghargaan ketika mencapai prestasi dapat melemahkan motivasi responden. Selain itu, kritik yang tidak konstruktif dari guru atau teman sekelas juga memengaruhi persepsi mereka terhadap kemampuan diri. Hal ini menciptakan rasa tidak diterima yang dapat menurunkan semangat mereka untuk berusaha lebih baik.

  • Kendali Eksternal dalam Hidup

Ketika responden merasa hidupnya terlalu dikontrol oleh keluarga, mereka kehilangan kebebasan untuk mengekspresikan diri. Ini dapat memunculkan konflik internal dan perasaan tidak puas dengan kehidupan. Kurangnya otonomi juga sering menjadi akar dari rasa ketidakbahagiaan dan kekecewaan.

Dari analisis tersebut, terlihat bahwa konsep diri, baik yang positif maupun negatif, memainkan peran penting dalam menentukan bagaimana individu menghadapi tantangan. Lingkungan yang suportif, penerimaan sosial, dan penghargaan adalah elemen kunci yang mendukung pengembangan konsep diri yang sehat. Sebaliknya, kritik yang tidak konstruktif, pengabaian, dan kontrol berlebihan dapat membentuk konsep diri yang negatif, yang berpotensi menghambat pertumbuhan emosional dan mental individu.

Selanjutnya, dilakukan wawancara terhadap responden kedua yakni A dari kelas X-3. Responden menunjukkan berbagai dinamika emosional yang mencerminkan konsep diri mereka, baik yang positif maupun negatif, sebagai berikut:

  • Konsep Diri Positif
  • Penerimaan Kegagalan

Responden menunjukkan kemampuan untuk menerima dan mengakui kegagalan tanpa menyalahkan diri sendiri atau orang lain. Sikap ini mencerminkan konsep diri yang positif, di mana mereka memahami bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar. Dengan menerima kegagalan sebagai hal yang manusiawi, responden mengurangi tekanan emosional dan membuka peluang untuk pembelajaran dan perbaikan diri.

  • Empati dan Hubungan Sosial

Rasa empati yang tulus dan kemampuan untuk menghargai orang lain menjadi faktor penting dalam membangun hubungan sosial yang sehat. Responden memahami bahwa dengan bersikap jujur tanpa menyakiti perasaan orang lain, mereka dapat memperoleh penghargaan dari lingkungan sekitar. Ini mencerminkan bahwa mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang pentingnya koneksi sosial dalam mendukung perkembangan konsep diri yang sehat.

  • Pengambilan Keputusan dan Kemandirian

Responden menunjukkan keberanian untuk mengambil keputusan sendiri, menghadapi situasi sulit, dan melepaskan kebiasaan buruk. Hal ini mencerminkan tingkat kemandirian yang tinggi, yang menjadi ciri khas individu dengan konsep diri positif. Mereka percaya pada kemampuan diri untuk membuat pilihan yang baik, sehingga meningkatkan rasa percaya diri dan kepuasan hidup.

  • Opitmisme dalam Tantangan

Responden berusaha untuk berpikir positif, berfokus pada hal-hal baik dalam setiap situasi, dan bergaul dengan individu yang memiliki pandangan serupa. Strategi ini membantu mereka menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik, meminimalkan stres, dan memperkuat pola pikir yang konstruktif. Sikap ini penting untuk menjaga motivasi dan keberlanjutan dalam mengejar tujuan mereka.

  • Rasa Syukur dan Penerimaan Diri

Dengan bersyukur atas apa yang dimiliki dan tidak iri terhadap pencapaian orang lain, responden menunjukkan kemampuan untuk menerima diri mereka sendiri. Ini menciptakan ketenangan emosional dan menurunkan tekanan sosial yang mungkin mereka rasakan. Sikap ini penting dalam membangun rasa percaya diri dan kebahagiaan jangka panjang.

  • Konsep Diri Negatif
  • Ketidaknyamanan dalam Situasi Sosial

Responden merasa tidak dihargai atau diabaikan dalam situasi tertentu, terutama ketika melakukan kesalahan. Hal ini menunjukkan potensi rendahnya rasa percaya diri mereka. Namun, keberanian untuk mengakui kesalahan mencerminkan upaya untuk memperbaiki konsep diri meskipun menghadapi tekanan sosial yang tinggi.

  • Dampak Insecurity dan Kritik

Insecurity yang dirasakan responden dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental mereka, seperti menyebabkan depresi atau kecemasan. Selain itu, respon terhadap kritik, yang memicu kemarahan atau kekesalan, mencerminkan tantangan dalam mengelola emosi negatif. Penting untuk memberikan dukungan emosional dan strategi coping agar individu dengan konsep diri negatif dapat mengembangkan kepercayaan diri dan ketahanan mental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun