Mohon tunggu...
Arum Kinanthi
Arum Kinanthi Mohon Tunggu... -

kindness makes you the most beautiful person in the world no matter what you look like. - PGMI UIN MALIKI MALANG, -PASCA DIKDAS UNESA SURABAYA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Antara Teori dan Kenyataan"

7 Maret 2014   15:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:09 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak usia dini itu siapa sih? Bukankah setiap anak itu sama saja. Ya ternyata anak usia dini itu anak yang berumur mulai 0-6 tahun, bahkan ada yang mengatakan anak yang masih berada di dalam kadungan sudah termasuk anak usia dini. Jenjang pendidikan anak tersebut biasanya masih berada pada tahap program pendidikan anak di tempat penitipan anak, pendidikan pra sekolah, dan TK atau SD.

Pendidikan merupakan salah satu tempat atau wadah bahkan bisa disebut usaha untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar siswa dapat mengembangkan dan menggali potensi yang telah ada dalam dirinya sehingga dapat mempersiapkan diri ketika telah dewasa nanti. Salah satu upaya dalam pendidikan adalah dengan adanya pendidikan anak usia dini. Dengan adanya pendidikan anak usia dini ini diharapkan anak-anak di Indonesia dapat mempersiapkan dirinya dalam perjalanan menuju kedewasaan. Menurut undang-undang yang ada di Indonesia yaitu menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 ayat 14 menjelaskan bahwa, tujuan dari pendidikan usia dini adalah upaya pembinaan sejak anak lahir hingga usianya mencapai 6 tahun dan dilakukan dengan memberikan rangsangan pendidikan, ini sangat membantu perkembangan dan pertumbuhan jasmani dan rohani anak supaya mempunyai kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut.

Walaupun demikian, masyarakat di Indonesia masih belum secara maksimal menjalankan undang-undang tersebut. Di samping kesadaran yang rendah, juga karena keterbatasan biaya. Padahal pada usia dini sangat penting untuk membentuk anak yang berkualitas, maksudnya anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.

Menurut Byrnes (Peraih gelar Woman of the Year dari Vitasoy di Australia) di lembaga pendidikan anak usia dini yang bagus, anak-anak akan belajar menjadi pribadi yang mandiri, kuat bersosialisasi, percaya diri, punya rasa ingin tahu yang besar, bisa mengambil ide, mengembangkan ide, pergi ke sekolah lain dan siap belajar, cepat beradaptasi, dan semangat untuk belajar. Sementara, anak yang tidak mendapat pendidikan usia dini, akan lamban menerima sesuatu. Anak yang tidak mendapat pendidikan usia dini yang tepat, akan seperti mobil yang tidak bensinnya tiris. Anak-anak yang berpendidikan usia dini tepat memiliki bensin penuh, mesinnya akan langsung jalan begitu ia ada di tempat baru. Sementara anak yang tidak berpendidikan usia dini akan kesulitan memulai mesinnya, jadinya lamban.

Nah jadi dapat di simpulkan apabila antara orang tua dan pemerintah saling bekerjasama dengan baik dalam pendidikan anaknya pada masa usia dini, maka tidak di pungkiri akan tercipta banyak sumber daya manusia yang luar biasa kualitasnya. Baik dari segi perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi. Menekan tingkat korupsi se dini mungkin, karena negara kita terlalu korup sehingga para petinggi disana terlalu sibuk mengurusi harta negara yang mau dikorupsi dan mengabaikan pendidikan yang begitu penting. Realitanya semuanya masih berjalan pincang antara teori dan kenyataan di lapangan sesungguhnya. Yahh beginilah Indonesiaku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun