Mohon tunggu...
Syahrul Q
Syahrul Q Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Orang merdeka, jadi selayaknyalah bila bersikap dan berperilaku layaknya orang merdeka. Dan bila masih ada yang merasa terjajah, yaaaa... sebaiknya membebaskan diri dari jajahan itu. Dan bila melihat ada orang yang ada di sekitarnya masih terjajah, merdekakanlah orang yang masih terjajah itu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ironis... Murid memukul Guru, disuruh oleh Ayahnya

26 Februari 2012   01:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:14 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memilukan sekali.

Saya sangat kaget dan sekaligus merasa marah melihat peristiwa yang sangat memilukan ini. Betapa tidak, kejadian itu sekaligus menjadi cerminan institusi pendidikan kita, yang sekaligus seolah mencoreng semua orang bergerak dalam dunia pendidikan.

Seorang guru memukul muridnya karena kesal, lalu Wali murid gak terima, akhirnya datang ke sekolah, dan memukul si guru. Belum puas dgn pukulan itu, si Wali murid menyuruh anak itu (murid) untuk memukul gurunya. Sistem pendidikan apakah yang berkembang saat ini, sehingga terjadi perisitiwa memilukan ini? kejadian bermula ketika Syafrudin seorang guru muda honorer ini memukul khalid akibat merasa kesal karena merasa dipermainkan khalid dan teman temanya yang menyembunyikan bola dibawah meja guru. Orangtua Khalid yang tidak menerima anaknya dipermalukan mengamuk memarahi dan memukul Syafrudin, merasa tidak puas lalu Syahbudin menyuruh anaknya memukul Syafrudin, guru Khalid di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 disaksikan polisi dan guru-guru lain. Kalaupun pak guru itu memang bersalah telah melakukan kekerasan terhadap siswa, tapi saya tetap tidak bisa terima jika murid harus disuruh membalas memukul gurunya. Lalu kemana nyanyian Hymne guru? Kemana rasa hormat kepada guru? Miris sekali mendengar peristiwa ini. Saya tidak bisa berkomentar apa-apa… Maafkan saya....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun