Mohon tunggu...
Arul Choker
Arul Choker Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Semesta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kupu-kupu

22 Januari 2024   13:43 Diperbarui: 23 Januari 2024   00:29 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagiku, kupu-kupu adalah gambaran paling sempurna mengenai perjalanan hidup yang tak mudah.

Untuk mereka yang terbang dengan sayap yang penuh luka, dan terus berusaha untuk tetap ada.

Ini akan terasa cukup mudah untuk melepaskan kupu- kupu ketika hidup berjalan sudah cukup sempurna dan segalanya menjadi menyenangkan. Namun, ketika hidup perlahan menjadi sulit, ketika keinginan tidak berjalan dengan sempurna, ketika pikiran menjadi kacau, kekurangan terlihat dimana-mana, kesalahan telah berkali-kali dibuat, kupikir itu yang benar-benar membiarkanmu untuk menjadi lebih ikhlas dalam melepaskan kupu-kupu sebanyak-banyaknya.

Ketika kehidupan berjalan seperti apa yang dibutuhkan dan diinginkan, semua orang bisa melepaskan kupu- kupu sebanyak yang mereka inginkan. Namun, bagaimana jika sedang berada disituasi terendah, meskipun seberapa hancur yang dirasakan, ketika mereka hilang dan tidak pernah kembali pulang?

Tapi aku akan tetap senang, karena ribuan kupu-kupu telah aku lepas ke udara. Meskipun sayapku telah patah, indera perasaku telah hancur, dan punggungku penuh dengan darah. Namun, kupu-kupu yang tersisa telah menjadi saksi bahwa aku telah mengadakan perjanjian yang cukup rumit dengan kegelapan, dan aku berusaha baik-baik saja akan hal itu.

Ketika sayap yang patah telah menjadi perayaan atas luka-luka yang cukup menyenangkan untuk dibahas. Ingatlah akan satu hal, banyak orang telah menyerah tepat selum mereka memulai, dan kau harus berbangga pada dirim untuk tidak pernah menyerah.

Aku percaya, versi terbaik dari dirimu yang baru akan lahir. Lebih kuat, lebih tangguh, dan lebih sigap untuk menunggu perayaan luka-luka yang akan datang. Kamu, bagaikan serigala kuat yang haus akan perayaan luka-luka dan siap untuk melepaskan lebih banyak kupu-kupu ke udara.

Dalam taman, kamu akan mati. Tapi sebelum itu, kamu harus menjadi berguna di bumi.

Matahari harus menyadari keberadaanmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun