Mohon tunggu...
ARUL MUCHSEN - KOALISI ONLINE PESONA INDONESIA
ARUL MUCHSEN - KOALISI ONLINE PESONA INDONESIA Mohon Tunggu... -

I am Online Journalist Of www.kabarindo.com yang menyeru Good News Spirit About INDONESIA

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pariwisata Indonesia, Butuh Country Branding

1 Januari 2016   22:08 Diperbarui: 2 Januari 2016   01:18 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kempar selain menggandeng Google Indonesia untuk digital marketing dengan hadirnya Sergey Bein beberapa waktu lalu setelah berwisata dari Raja Ampat, saya sudah usulkan destinasi wisata lain untuk masuk Google Street View jadi tidak hanya Labuan Bajo dan Borobudur saja. Kempar juga sudah punya program Wondernesia di beberapa jaringan TV dunia seperti TLC, Discovery dan lainnya dengan host Nadya Hutagalung dengan melibatkan para Vlogger Asia. Semua ini adalah Digital marketing yang tentu saja tidak bisa setahun atau tahun depan bisa dinikmati hasilnya tapi bisa jadi 3-4 tahun mendatang," jelasnya dengan suara agak serak menandaskan perjuangannya berlatar profesional di bidang IT agar bisa dipercaya terus menjabat sebagai Menpar untuk mewujudkan strategi dan konsep yang ia canangkan tersebut.

Lanjut AY sampaikan bahwa tahun 2016, Kempar sudah menargetkan 12 juta kunjungan wisman dengan devisa yang dihasilkan diproyeksikan sebesar Rp. 172 Triliun dengan 260 juta perjalanan wisnus dengan uang yang dibelanjakan Rp. 223, 6 triliun sedangkan kontribusi pariwisata terhadap PDB nasional diproyeksikan akan meningkat 5% dan jumlah lapangan pekerjaan yang diciptakan menjadi 11,7 juta tenaga kerja.

"Untuk itu tahun 2016, Indonesia akan mengikuti pameran di ITB Berlin, WTM London, WTM Dubai, CTM China, NATAS Singapore, MATTA Malaysia, JATA Jepang, Korea, Australia dan pameran pariwisata lainnya, selain sales mission ke sejumlah negara sementara kesiapan pariwisata nasional menyambut diberlakukannya MEA-Masyarakat Ekonomi ASEAN 2016 antara lain dengan mempersiapkan 28 standar usaha pariwisata (7 standar usaha pariwisata sudah ditetapkan dalam Kepmen dan 21 diantaranya masih dalam draft) serta menyiapkan 1.500 auditor standar usaha pariwisata dengan fasilitasi Kemenpar  sertifikasi kompetensi tenaga kerja bidang pariwisata serta pendirian 12 lembaga sertifikasi profesi LSP bidang pariwisata," jelasnya mantap.

Indonesia butuh Country Branding

Untuk yang satu ini, AY mengajak media nasional untuk menjunjung pemberitaan positif untuk tiap peristiwa dunia dan musibah bencana alam.

Dari pengaruh akan perlambatan ekonomi global dan dampak dari penurunan harga minyak dunia serta fluktuasi mata uang yang sangat mempengaruhi tingkat kunjungan wisman.

"Apalagi didalam negeri, bencana alam seperti erupsi gunung berapi yang bertubi-tubi, mulai dari Gunung Raung Banyuwangi, Gunung Barujari Lombok, disusul erupsi Gunung Bromo di Jawa Timur. Media nasional harus banyak belajar dengan media Thailand yang selalu menjaga destinasi wisata mereka sehingga tetap tidak berimbas pada kunjungan wisman di negara tersebut. Saya siap mengajak media untuk belajar sampai ke Bangkok sehingga bisa melihat sendiri." paparnya yang disambut antusias media yang hadir dalam preskon akhir tahun beberapa waktu lalu.

Country Branding tentu saja berupaya mencitrakan Indonesia dengan sejuta destinasi yang indah dan keaneragaman budaya yang memiliki kerarifan lokal masing-masing sehingga pihak Kemenpar optimis Wondeful Indonesia bisa bersaing dengan negara ASIA lainnya.

Ditambahkan AY, apalagi Indonesia jadi finalist UNWTO Awards di 3 kategori dan memenangkan award destinasi wisata halal mengalahkan negara Islam lainnya sehingga Kemenpar akan fokus 2016 untuk membenahi infrastrukturnya.

Untuk itu, Menpar AY memang butuh waktu untuk mewujudkan itu semua yang ia ebut 3-4 tahun agar wisman naik signifikan sesuai semakin baiknya Country Brandingnya Indonesia di mata dunia.

Tahun 2016- Tahun Digital Tourism.......!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun