Mohon tunggu...
Hairun Fahrudin
Hairun Fahrudin Mohon Tunggu... IG: pelancongirit -

Penghobi jalan-jalan dengan bujet murah. Baca cerita perjalanan saya lainnya di blog pelancongirit.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Menikmati Suasana Ramadan di Negeri Para Mullah

28 Mei 2018   13:14 Diperbarui: 28 Mei 2018   15:36 2787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada waktu-waktu tertentu, pengunjungnya juga sangat ramai sampai harus berdesak-desakan. Nah, Tajrish Bazaar yang belum banyak dikenal turis asing ini cocok dijadikan alternatif, areanya tak terlalu luas, lebih rapi, serta mudah dijangkau menggunakan transportasi umum metro.

Kalau Anda berniat membeli karpet, memang lebih baik berkunjung ke Tehran Bazaar. Tapi kalau hanya ingin membeli pernak-pernik kecil untuk oleh-oleh, di Tajrish Bazaar pun ada banyak pilihannya.

Alex membeli beberapa lembar scarf dari bahan yang sangat halus dengan harga sekitar Rp 50 ribuan saja per buah.

Sementara saya hanya membeli gantungan kunci dan magnet kulkas karena gampang dibawa.

Oh ya, ternyata banyak pemilik kios di Tajrish Bazaar bisa berbahasa Inggris. Harga-harga juga dipatok wajar, tapi kita masih bisa menawar sedikit kalau membeli banyak.

Baca juga: Mendapatkan Visa Iran itu Gampang!

Ash, makanan buka puasa paling populer di Iran. Dokpri
Ash, makanan buka puasa paling populer di Iran. Dokpri


Dari Tajrish Bazaar, kami kemudian beralih menuju Mauseleum Imamzadeh Saleh. Lokasi mausoleum bisa dijangkau dengan berjalan kaki sekitar 10 menit dari Tajrish Bazaar. 

Dalam tradisi Syiah, imamzadeh adalah keturunan langsung Imam Syiah. Seperti halnya imam dalam kepercayaan Syiah, Imamzadeh juga dianggap sebagai figur suci, namun status mereka di bawah imam.

Nah, Imamzadeh Saleh adalah putra Musa Al Kadhim, imam ke-7 menurut aliran Syiah Imamiyah.

Ada banyak mausoleum Imamzadeh di Iran, salah satunya dekat Tajrish Bazaar ini. Saat bulan Ramadan, makam para imam serta imamzadeh biasanya dipadati para peziarah.

Saat kami berkunjung ke Mausuleum Imamzadeh Saleh, area di dalam masjid dipenuhi dengan orang yang membaca Quran serta berdoa di depan makam figur suci. Kebiasaan berziarah ke makam figur suci ini memang sangat lekat dengan tradisi Syiah. Biasanya para peziarah juga mencium bagian makam tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun