Tapi kalau mau mencoba rute lain yang harus bayar, ongkosnya juga sangat  murah, yakni 6,5 baht atau sekitar Rp 2500 saja. Saya ingat, dari tahun  2009 tarif bus ini tak pernah naik. Bahkan sekarang sebagian rutenya  malah digratiskan. Kapan ya di Indonesia bisa ada angkutan kota gratis  seperti ini?
Caranya, cari lokasi yang kita tuju dengan mengetik di kolom "search". Setelah  hasilnya muncul, klik tombol "direction" lalu klik lagi gambar bus yang  menandakan Anda ingin mengetahui jalur transportasi umum untuk mencapai lokasi tersebut. Hasilnya akan muncul nomor bus dengan kode warna.Â
Nah, kalau kode warna merah yang muncul, itu yang dimaksud adalah bus gratis yang saya jelaskan ini. Tapi jangan percaya 100 persen petunjuk rute bus  dari Google Maps. Petunjuknya kadang tidak valid karena rute bus tersebut sudah berubah.Â
Saya sendiri pernah nyasar gara-gara terlalu  percaya petunjuk Google Maps ini. Sebelum naik, tanyakan dulu pada orang  lokal apakah rute bus tersebut benar-benar menuju lokasi yang Anda  inginkan.
Dari halte Samsem Road (GPS: 13.763737, 100.499104)  atau halte Phra Athit Road (GPS: 13.762018, 100.493349), ada bus nomor 3  dengan tujuan Dusit dan Chatuchak. Catatan pula, saat akhir pekan,  halte Samsen Road biasanya selalu dipenuhi wisatawan asing yang mencari  angkutan gratis untuk mencapai Chatuchak Flea Market. Jadi siap-siap  saja, kemungkinan Anda harus berdesak-desakan kalau naik bus nomor 3  saat akhir pekan.
Baca Juga: Makanan Kaki Lima yang Populer di Bangkok
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H