Mohon tunggu...
Ahmad Khoirul Huda
Ahmad Khoirul Huda Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Bandung...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Mahasiswa dalam Program KKN dalam Upaya Anti-Stunting

7 September 2023   20:16 Diperbarui: 7 September 2023   20:24 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi Ahmad Khoirul Huda

Kuliah Kerja Nyata Tematik Si Penting (Mahasiswa Peduli Stunting) UPI 2023 menyinggung masalah gizi buruk dan pertumbuhan anak yang terhambat, yang lebih dikenal dengan istilah "Stunting," merupakan isu serius yang masih dihadapi oleh banyak negara, terutama di negara-negara berkembang. Stunting dapat berdampak pada perkembangan fisik dan mental anak, serta memiliki potensi untuk menghambat pertumbuhan ekonomi suatu negara. 

Oleh karena itu, diperlukan upaya kolektif dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini. Salah satu kelompok yang memiliki potensi besar dalam upaya anti-Stunting adalah mahasiswa yang terlibat dalam Program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dalam esai ini, akan dibahas peran mahasiswa dalam program KKN dalam upaya penanggulangan Stunting.

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh pemenuhan kebutuhan gizi yang tidak memadai dalam jangka waktu lama sejak awal kelahiran yang memengaruhi pertumbuhan anak. Persentase Stunting pada balita di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 24,4%. Tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi dianggap sebagai faktor tidak langsung yang berperan dalam kejadian Stunting pada balita, karena faktor-faktor ini memengaruhi secara langsung asupan gizi anak. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) akan melakukan observasi guna melaksanakan upaya anti-Stunting dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi anak.

Pemahaman tentang Stunting dan Penyebabnya

Sebelum membahas peran mahasiswa dalam upaya anti-Stunting, penting bagi mahasiswa yang terlibat dalam Program KKN untuk memahami dengan baik tentang apa itu Stunting dan faktor-faktor penyebabnya. Stunting adalah kondisi saat anak memiliki tinggi badan lebih pendek dari standar usianya akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Faktor-faktor seperti pola makan yang tidak seimbang, kurangnya akses terhadap gizi yang cukup, sanitasi yang buruk, dan pendidikan tentang gizi yang minim dapat menjadi penyebab terjadinya Stunting. Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.

Kekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1000 Hari Pertama Kelahiran). Penyebabnya karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani.

Faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak juga menjadi penyebab anak stunting apabila ibu tidak memberikan asupan gizi yang cukup dan baik. Ibu yang masa remajanya kurang nutrisi, bahkan di masa kehamilan, dan laktasi akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak.

Peran Mahasiswa dalam Anti-Stunting melalui KKN

Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat

Dokumen pribadi Ahmad Khoirul Huda
Dokumen pribadi Ahmad Khoirul Huda

Mahasiswa yang terlibat dalam Program KKN dapat memiliki peran penting dalam memberikan edukasi tentang pentingnya gizi yang baik kepada masyarakat. Mereka dapat mengadakan sosialisasi tentang pola makan seimbang, manfaat menyusui eksklusif, serta pentingnya sanitasi yang baik dalam mencegah Stunting. Dengan memberikan informasi yang benar dan mudah dipahami, mahasiswa dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak buruk dari Stunting. 

Namun di lokasi Kelurahan Pataruman sasaran yang tepat untuk pendidikan dan kesadaran masyarakat dimulai dari pengajian di Masjid Al-Falah yang notabene anak-anak usia 4 tahun hingga 10 tahun dengan begitu kami para mahasiswa KKN bisa memberikan pemahaman makanan yang sehat sembari mengajar baca tulis Al-Qur'an dan juga mengikuti kegiatan posyandu yang diselingi kegiatan dari puskesmas seperti pengukuran Hb anak usia remaja di SMP Patroman. Kemudian juga membantu menyalurkan bantuan BPNT kepada 93 keluarga rawan stunting, bantuan berupa 1 kilogram ayam dan juga 1 pak telur.

Dokumen Pribadi Fathia
Dokumen Pribadi Fathia

Pengembangan Program Pemberdayaan Masyarakat

Mahasiswa dapat mengembangkan program-program pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi faktor penyebab Stunting. Contohnya, mereka dapat membantu masyarakat dalam mendirikan kebun sayur di lingkungan sekitar, memberikan pelatihan mengenai pengolahan makanan bergizi, atau bahkan membantu membangun fasilitas sanitasi yang lebih baik. Semua ini dapat membantu masyarakat untuk memiliki akses yang lebih baik terhadap gizi yang cukup dan lingkungan yang bersih.

Riset dan Inovasi

Mahasiswa melalui KKN juga dapat melakukan riset terkait dengan masalah Stunting di wilayah Kelurahan Pataruman. Kami Mahasiswa KKN dapat mengumpulkan data mengenai prevalensi Stunting, faktor penyebabnya, serta efektivitas program-program yang sudah ada. Dengan data-data ini, mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah secara lebih akurat dan mengembangkan inovasi-inovasi dalam upaya anti-Stunting. Dalam hal ini kami selaku mahasiswa telah berusaha bekerja sama untuk riset dengan pihak Kelurahan dan Kesehatan setempat akan tetapi faktor waktu kegiatan yang terbatas dan juga kesibukan di pihak terkait menjadi alasan mengapa hal ini tidak terlaksana.

Kemudian, mahasiswa berinovasi membuat alat pengukuran pintar untuk di posyandu yang diintegrasikan dengan IoT. Alat telah selesai dibuat untuk desain 3D namun kendala biaya dan juga sponsor menjadikan alasan alat ini hanya bisa digapai hanya sampai dengan bentuk desain 3D belum bisa diimplementasikan dalam bentuk fisik.

Penggalangan Sumber Daya

Mahasiswa dalam Program KKN juga dapat berperan dalam menggalang sumber daya, baik dalam bentuk dana maupun bantuan barang, untuk mendukung program-program anti-Stunting. Kami mahasiswa dapat bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, seperti lembaga amal, yayasan, atau pemerintah daerah, dalam usaha mengumpulkan sumber daya yang diperlukan. Dalam hal ini kami bekerja sama dengan Lapas Banjar untuk mencetak kaos promosi anti-stunting, proposal dan juga permintaan sudah dikirimkan akan tetapi karena pihak terkait sangat lambat merespon menjadikan program ini jadi terhambat. Kami juga bekerja sama dengan lembaga-lembaga gizi, pihak lapas pataruman dan juga puskesmas. Kolaborasi ini dapat membantu dalam menyediakan sumber daya dan ahli yang diperlukan.

Penggunaan Media Sosial

Mahasiswa dapat memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan informasi tentang gizi dan Stunting secara lebih luas. Dengan pendekatan kreatif, pesan-pesan mengenai anti-Stunting dapat lebih mudah dijangkau oleh masyarakat.

Kesimpulan

Dalam upaya anti-Stunting, peran mahasiswa dalam Program KKN sangatlah penting dan memiliki dampak yang signifikan. Melalui pendidikan, pengembangan program pemberdayaan, riset, inovasi, dan penggalangan sumber daya, mahasiswa dapat berkontribusi dalam mengatasi masalah gizi buruk dan Stunting. Meskipun terdapat tantangan, dengan pendekatan yang tepat dan kolaborasi yang baik, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam menjalankan peran mereka untuk masa depan yang lebih sehat bagi generasi mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun