Hari ini , tanggal 27 Oktober Hari Blogger Nasional, dideklarasikan di Pesta Blogger 2007, 3 tahun lalu oleh Menkominfo RI waktu itu Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh, DEA. Rasanya kurang lengkap merayakan hari ini tanpa memposting blog dan bercerita tentang blog sendiri.
Blog dan aktivitasnya menjadi salah satu sejarah dalam dunia perinternetan bagaimana blog juga mempengaruhi manusia. Yah sampai detik ini walaupun ada juga orang mengatakan bahwa sudah tergantikan oleh sosial network yang lainnya. Saya sendiri ngeblog dari tahun 2005 sudah 4 tahun lebih di kala awal menggunakan penyedia layanan blog gratisan blogdrive dan blog di friendster salah satu sosial network.
Namun perkembangan signifikan dari dunia maya mengharuskan blog juga entah ada yang mengatakan hanya trend sesaat saja, dan setelahnya redup. Tapi bagi saya blog tetap eksis walaupun terpaan banyaknya sosial network dan model-model microblogging yang hanya menggunakan 220-140 karakter seperti twitter dan plurk atau microblogging Indonesia koprol dan kronologer *tapi kayaknya kronologer sudah mati ya, sekarang sudah tidak dengar kabarnya lagi*.
Saya satu penyebab mengapa blog dari tingkat statistika pengunjung blog, menurut saya adalah tingkat kemudahan dalam mengaksesnya. Microblogging dan sosial network seperti facebook menyediakan fasilitas mobile, sehingga mereka dengan mudahnya bisa mengupdate status, mengganti status, mengupload foto dari HPnya.
HP yang sederhana saja sekarang sudah memiliki fasilitas web untuk mengakses internet yang memiliki kapasitas kecil seperti beberapa situs yang menyediakan fasilitas wap ataupun mobile. Walaupun hanya menggunakan sinyal GPRS orang-orang sudah puas untuk menengok facebook, twitter, dan plurk serta bercengkrama dalam setiap komentar-komentarnya.
Mudah bukan? trus bagaimana dengan blog? dulu saya merasakan nikmatnya ngeblog, karena bisa berinteraksi dengan saling berkomentar, dan di dalam komentarpun kita saling membalas sehingga kadang sebuah tulisan di blog kaya akan sebuah ide dan perdebatan. Tapi entah sekarang kenapa akhirnya berkurang, hanya sekedar komentar ala kadarnya, yah saja juga kadang demikian maklum waktu jadi alasan klasik dalam menjawab persoalan ini. Kalau di kompasiana mungkin hal ini tidak berlaku soalnya perdebatannya hebat kalau di kompasiana.
Trus bagaimana kaitannya dengan versi mobile? Sebenarnya situs dengan versi mobile bisa memberikan waktu interaksi yang lama terhadap penggunanya. Mau dimanapun mau di kamar mandi sedang melakukan aktivitas pribadi saja kita bisa mengaksesnya makanya seperti twitter dan facebook sangat booming dan orang-orang yang menganggap blog sudah tidak praktis lagi karena musti berhadapan dengan desktop atau laptop, sedangkan ada yang lebih mudah diakses via mobile.
Mungkin itulah yang seharusnya difikirkan oleh penyedia blog. Supaya blog menjadi lirikan menarik lagi bagi para penggunanya. Sekarang wordpress sudah mengembangkan versi mobilenya, dulunya hanya dashboard saja yang bisa diakses via mobile, namun sekarang halaman blog teman-teman sudah bisa dilihat dengan versi mobile.
Lantas bagaimana dengan kompasiana? Yah sekarang kompasiana sudah besar sudah banyak penggemarnya bahkan bu linda sampai jatuh cinta benar-benar cinta. Nah saya pun mengatakan sangat cozy berada di kompasiana, yang beritanya menjadi tambahan berita-berita di media mainstreamnya.
Dan kadang kebutuhan saya akan situs versi mobile karena setiap saat bisa dibuka dimana-mana, demikian pula halnya dengan mengakses kompasiana. Seandainya kompasiana juga bisa diakses secara mobile, hanya tampilan sederhana tidak semua gambar dan fitur terakses dalam versi mobilenya, bukan tidak mungkin kompasiana makin banyak yang mengaksesnya.
Tidak perlu membuka komputer untuk posting dan berkomentar, seperti halnya facebook, sedang di perjalanan kita bisa memceritakan apa yang ingin kita posting langsung ke media blog yah di kompasiana maksudnya.
