Media pembelajaran  mempunyai peran yang sangat peting dalam dunia pendidikan. Semakin berkembangnya media yang ada dapat diharapkan agar media itu sendiri membawa banyak dampak positif terutama dalam proses belajar mengajar. Media itu sendiri memiki arti yaitu bentuk peralatan, metode, dan teknik yang berguna untuk menyalurkan pesan, membantu mempermudah proses pembelajaran, dan dapat meningkatkan minat anak didik untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Media juga memiliki peran untuk menstimulasi perkembangan bagi anak usia dini baik dalam aspek nilai moral dan agama, aspek fisik motorik, aspek bahasa, aspek sosial emosional, aspek kognitif maupun aspek seni.Â
Untuk menstimulasi aspek tersebut harus disesuaikan dengan usia dan perkembangan anak. Pada zaman sekarang cukup banyak media yang mampu mewadahi hal tersebut seperti contohnya media nyata, media audio, media visual, media lingkungan sekitar maupun media audio visual, sehingga kegiatan belajar mengajar pada anak usia dini akan berjalan lebih efektif dan mudah diterima.
  Anak usia dini mempunyai cara pikir dan pandangan yang berbeda dengan cara berpikir orang dewasa. Mereka justru akan memikirkan hal-hal yang terkadang diluar nalar dan menyimpan teka-teki penuh bagi orang dewasa. Anak-anak cenderung akan berpikir dan menangkap suatu hal berdasarkan pengalaman benda-benda konkret.Â
Oleh karena itu diperlukan media pembelajaran untuk memfasilitasi perkembangan tersebut. Peran guru disini juga sangat diperlukan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan sehingga nantinya anak didik akan tertarik pada materi yang hendak disampaikan. Dalam ilmu psikologis media pembelajaran sangat membantu perkembangan psikologis anak dalam hal belajar.
  Untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pendidik, antara lain media harus dirancang sesederhana mungkin sehingga akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik dan tidak membingungkan, media hendaknya dirancang dengan bahan-bahan yang sederhana dan mudah didapat, tetapi tidak mengurangi makna dan fungsi media itu sendiri. Penyampaian materi tidak harus terpaku pada materi yang ada di buku kurikulum pusat, tetapi tidak menyimpang pada materi yang akan diajarkan.
  Pada saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa anak tidak dapat dipisahkan dengan gadget. Mereka akan merasa lebih senang untuk duduk dan memandangi layar handphone daripada harus pergi kesekolah dan mendengarkan guru menjelaskan pelajaran.Â
Untuk mensiasati hal tersebut tenaga pendidik harus mampu memanfaatkan teknologi dan situasi. Mereka bisa mengembangangkan dan mengaplikasikan game edukatif sebagai perantara media pembelajaran. Dengan demikian anak akan belajar bagaimana cara menyelesaikan masalah yang ada dengan upaya dan strategi yang dapat mereka kembangkan. Dengan adanya game ini anak akan menjadi lebih kreative karena dalam game edukasi memiliki unsur tantangan, ketepatan, daya nalar dan etika.
  Oleh karena itu sebagai tenaga pendidik, kita harus mampu menciptakan suasana belajar menyenangkan dengan memanfaatkan media yang ada. Sehingga anak tidak akan bosan untuk belajar dan mereka akan memiliki ketertarikan lebih dalam mempelajari sesuatu.
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H