Mohon tunggu...
Arubijanto
Arubijanto Mohon Tunggu... -

seorang yang mendambakan mengalami masa keemasan sbg bangsa indonesia...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Yang Masih Loading Presiden atau Rakyatnya?

2 Oktober 2012   17:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:21 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Carut  marut dunia perkorupsian di negara ini sudah mencapai level yang mengkhawatirkan.Berbagai elemen masyarakat sudah mulai hilang kesabarannya.Tiap hari dihadapkan masalah yang membalikan rasa dan logika.Bagaimana mungkin elemen pemerintah malah secara terang terangan melemahkan KPK yang selama ini menjadi' jagoan'nya rakyat dalam memberantas korupsi.Belum habis bengongnya  melihat kenyataan ini ditambah pula melihat wakil rakyatnya ikut ikutan mempreteli kekuatan KPK .. Lalu kalimat apa yang diharapkan rakyat yang akan diucapkan dari seorang  kepala negara  dalam menyikapi kegelisahan ini..ternyata oalah ...beliau ternyata jauh panggang dari pada api...pikiran dalam benak rakyat belum sama sekali menyentuh level yang bisa diungguh benak presiden Dan ini petuah bijaknya (?)  "Mari kita jaga kerukunan dimulai dari keluarga, dan meluas pada tingkat kehidupan bangsa. Mari kita mengabdi pada lingkungan. Life begin at 40. Now kita katakan 60 is still young. Benar, meski postur kita begini, semangat masih tetap ada," kata SBY sebelum menutup sambutan dalam acara peluncuran buku karya Alumni AKABRI 1970 di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (2/10/2012). Dalam sambutannya di depan jenderal purnawirawan TNI alumni AKABRI 1970 memang SBY banyak memberikan petuah politik. Antara lain agar jenderal purnawirawan TNI yang terjun ke dunia politik tidak menghalalkan segala cara. "Saya ingin sampaikan harapan saya baik sebagai angkatan tahun 73 dan kapasitas saya sebagai kepala negara, dan kakak-kakak dan adik yang masuk dalam politik praktis saya harapkan menjadi politik yang baik dan menjaga persahabatan dan tidak menghalalkan politik segala cara. Itu dulu sumpah prajurit," kata SBY, sebelumnya. Tapi pada benak masyarakat luas bukan petuah tadi yang diinginkan...sehingga tumpahlah segala maki dan amarah kepada dunia lain seperti komen dibawah ini : bolo_sewu 27/09/2012 100000000% saya lebih percaya KPK daripada institusi anda...! udah banyak ngabisin anggaran kerjanya nga nyata..!coba berfikir dikiiit aja kalo anda kerja bener KPK nga perlu ada kok #parah poll

tukangkorup 27/09/2012 PEMUDA DAN RAKYAT INDONESIA SADARLAH..BANGUN WOI....OTAK KORUPSI SUDAH GEROGOTIN OTAK PEJABAT2 KITA...BANGUN DAN KITA GERAKKAN LAGI REFORMASI JILID II...HIDUP RAKYAT INDONESIA..HIDUP KPK
arham.firdaus.5 @Arham Firdaus
27/09/2012 bersih2 dl dr atas pak baru lari ke bawah :P....
cumii
27/09/2012 ngiri ya KPK lbh dcintai rakyat makanya pak pol kerja yg bener jangan salam tempel yg dibesarin pantes aja tuh perut pak pol pada buncit
samasaja
27/09/2012 Ahh bpk juga cari popularitas dgn berantas teroris,bahkan dapet duit lagi. Hahaha Wakapolri levelnya cuma segini.Pantesan aja.Lha kepala sekolahnya aja korup, gakjauh dan beda.Guru kencing berdiri muridnya kayak gini. Buah apel jatuh ga jauh dari pohonnya
meymey170
26/09/2012 begini ini pemikiran wakapolri? azas polisi praduga tak bersalah dikemanain? sentimen negatif kok dikedepankan. kalopun kpk cari popularitas kenapa? selama hasil kerjanya nyata. sungguh disayangkan statmen seorang wakapolri serendah ini.
romeo1
26/09/2012 Jhia... Nanan Sukarna banyak bacot, membersihkan institusi sendiri ajha ga mampu, rakyat skr da pinter, rakyat lebih percaya sama bukti bukan statemen. Bagaimana polisi mau jadi sapu wt SAMPAH2 KORUP klo sapunya sendiri masih KOTOR....???
gofur
26/09/2012 Yang ngomong termasuk salah satu koruptor jg hanya belum ketauan aja ....
korupnoway 26/09/2012 ah bapak Nanan ayak ayak wae, lebih baik cari popularitas daripada pura-pura mendukung memberantas korupsi, tapi kenyataannya mendukung korupsi, rakyat sudah tidak bodoh lagi dan tidak bisa dibodohi lagi Pak
shila.susilo.7 | 26/09/2012 | Laporkan betul betul........ga usah banyak lip service alias banyak bacot.....Rakyat dah tau mana benar mana salah......... Lah jenderal polisi aja banyak yg korupsi gimana mo membrantas korupsi di kepolisian. Wakalpolri nya aja ga niat mbrantas korupsi di instansinya sdiri skrg di obok2 KPK jd tersinggung, marah dan ngambek. Penyidik dr polri trs di tarik kek anak kecil aja.
gundala19 02/10/2012 Sudah korup,nggak tahu malu lagi. Ingat KEKUASAAN ADA DITANGAN RAKYAT! Bertobatlah sebelum terlambat, Ingat sekali lagi mohon diingat, akumulasi kebencian rakyat terhadap penguasa korup bisa mengejutkan kalian semua!!!
putra_pribumi
02/10/2012 polisi dan dpr makin lama kok makin ya?
yogurt32
02/10/2012 Kalo Polri dari dulu jago ngungkap korupsi...ndak mungkin lahir KPK....
sammi
02/10/2012 Pernyataan konyol dari seorang pimpinan Polri.
  • Rudy Rdian Selasa, 2 Oktober 2012 | 23:09 WIB Kalo rakyat kecil saja....sudah langsung DIJEMPUT PAKSA...ini sudah Irjen...malu-maluin atau urat malu sdh ga ada? apa karena Kapolri terlibat? jadi ulur waktu....biar UU KPK cepat disahkan terus gak bisa diperiksa?...kita tinggal bergantung dengan MK saja yg mudah2an masih punya hati nurani.
  • Diro Kameroon Selasa, 2 Oktober 2012 | 22:52 WIB KaLo aKu Punya BaPak sePerti Ginian taK PotonG KeMaLauannYa,,
  • Kusuma Indra Selasa, 2 Oktober 2012 | 22:37 WIB Sebaiknya KPK mengambil sikap apabila datang dtahan saja,cukup alasan di khawatirkan akan mempersulit pemeriksaan,melarikan diri dan menghilangkan barang bukti
  • Suhu Makbul Selasa, 2 Oktober 2012 | 22:09 WIB Ngga tahu malu ni maling, sdh di pintu penjara masih cari alasan diulur-ulur.
  • sundari yanto Selasa, 2 Oktober 2012 | 21:42 WIB Petinggi Polri juga memalukan seperti Wakapolri kemarin di Metro TV, ngak sesuai fakta dasar institusi para bedebah
  • Ros Dianie Minggu, 30 Sepember 2012 | 22:24 WIB Makanya DPR ksh baju pramuka aja. Bukannya jd perancang UU. Udah tau KPK pemberantas Korupsi. Harus dikasih kewenangan penuh dlm penyidikan, penuntutan. Kok malah mau mengebiri kewenangan KPK. DPR kayanya mau menguntungkan para Koruptor nih. TST ya..tau sama tau. DPR mentingkan diri sendiri.
  • indra kusuma Minggu, 30 Sepember 2012 | 10:05 WIB kalau saya menjadi Samad juga akan mundur, buat apa kalau wewenangnya dibatasi, tebang pilihlah yg terjadi.
    • Rossal Ogi Senin, 1 Oktober 2012 | 23:26 WIB dodol.

(komen sample yang diambil dari Vivanews dan Kompas) Kalau sudah begini siapa yang masih LOADING?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun