Blusukan merupakan gaya kepemimpinan yang lumayan populer di Indonesia. Dari mulai eksekutif daerah hingga Presiden; turun langsung memantau apa yang terjadi di tengah masyarakat. Hal ini rupanya telah dilakukan sejak 14 abad yang lalu oleh Khalifah Umar bin Khattab. Bagaimana jadinya jika dibuat versi 4.0?Â
Dalam suatu riwayat yang masyhur, Umar bin Khattab dikisahkan selalu mengadakan blusukan malam untuk memastikan rakyatnya  dalam keadaan baik-baik saja. Hingga sampailah ia di suatu rumah yang dipenuhi oleh tangis anak-anak. Setelah didekati, ternyata anak-anak itu menangis kelaparan dan merajuk meminta makanan. Hanya saja tak ada satupun makanan, dan terpaksa ibunya harus memasak batu, demi meredakan tangis anaknya, memberikan harapan meskipun hanya kekosongan.Â
Melihat peristiwa itu, Khalifah Umar menagis dan merasa sangat bersalah. Tanpa berpikir panjang, Khalifah segera mengambil makanan dan memberikannya kepada keluarga itu. Blusukan pada masa itu tak jauh beda degan blusukan zaman sekarang yang dilakukan para pemimpin. Yakni untuk meninjau langsung jika ada yg belum tertunaikan maka harus segera tertunai.
Blusukan memang identik dilakukan oleh pemimpin, tetapi sejatinya setiap individu dari kita adalah pemimpin, sebagaimana dalam hadis Rasulullah SAW:
"Setiap dari diri kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinan itu."
(HR.Bukhori)Â
Sebagai pemimpin bagi diri sendiri, kita harus mampu mengendalikan diri, menerapkan nilai dan norma agar dapat menjadi manusia yang beradab.
Prof. Naquib Al-attas mengatakan bahwa seorang manusia beradab dapat menunaikan hal terhadap dirinya, hak terhadap orang lain dan hak terhadap Allah.
Hak terhadap diri mewujud self love. Hak terhadap Allah mewujud takwa. Hak terhadap orang lain? Ada banyak media untuk menyalurkan hak orang lain, dari mulai yang paling dekat dengan rumah alias tetangga hingga yang paling jauh di panti asuhan. Semuanya lengkap dalam nas Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Untuk menunaikan hak orang lain tersebut, kita juga dapat melakukan blusukan lho!
Bahkan lebih simpel lagi dari para pemimpin yang sebenarnya. Cukup tap-tap aja langsung deh sampai haknya.
Kemudahan tersebut tidak dapat terelakkan lagi berasal dari dampak revolusi industri 4.0 yang telah mendistrupsi dunia menjadi ramah digital. Dari mulai zakat, wakaf, hingga donasi memiliki platformnya masing-masing.
Kitabisa.com
Platform donasi untuk membantu meringankan beban pengobatan orang sakit. Di dalamnya kita dapat mencari info terbaru terkait orang sakit serta berapa dana yang tengah dibutuhkan.
DANA
Penyaluran zakat dan infak lainnya. Â Platform ini merupakan kerjasama dengan 'Dompet Dhuafa' dalam mengumpulkan donasi maupun ZIS.
@Wakafsalmanitb
Lembaga penerima wakaf dan donasi selanjutnya ramai diikuti di instagram. Ada banyak program yang bisa kita ikuti, dari mulai pembangunan masjid hingga santunan untuk orang yang tidak mampu.Â
NPC
Nusantara-Palestina Center, merupakan tempat donasi untuk mensejahterakan warga palestina melaluo program-program utama seperti: Orang Tua Asuh, Santunan, TK, halaqah, dll.Â
Platform di atas ini cukup terkenal, tapi barangkali di luar itu masih banyak media untuk menyalurkan harta kita agar hak orang lain terpenuhi. Salah satunya sebuah program wakaf untuk pembangunan masjid dan quranic center di daerah Megamendung Bogor. Barangkali mau blusukan ke sana? Boleh kunjungi instagram @mediacenterwakaf_dw ya..Â
Bagi yang kelebihan saldo di e-pay  atau rekeningnya, yuk blusukan virtual. Betapa banyak kebaikan menanti tap-tap jarimu. Tunggu apa lagi?
Mari berlomba dalam kebaikan di bulan yang baik.. !Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H