Sebagai mahasiswa rantau yang tinggal di asrama berisi sesama mahasiswa, maka akan lebih baik jika atmosfer edukasi itu tetap hidup meski tidak di kampus. Sebagaimana yang pernah kulakukan dengan teman-teman sekamar. Kajian dua kitab bisa selesai dalam satu bulan! Kalo baca sendiri bisa terseok-seok juga kadang.. Alhamdulillab tahun kemarin mini kajian itu bisa dilakukan secara rutin setiap selesai salat subuh dan salat asar  adapun dua kitab itu adalah syarah kitab arba'un nawawi dan kitab syamail muhammadiyah.Â
Suasana ini bisa diciptakan di kosan, atau bahkan di rumah. Kakak-adik, orang rua-anak, tentu dengan materi dan isi yang bisa disesuaikan.Â
Evaluasi Skil Rutinitas
Berada di rumah dalam durasi yang sangat lama ternyata membuatku lebih lekat menatap dan memperhatikan sekitar. Bagaimana meja, kursi, buku-buku , lemari. Apakah sudah dalam posisi terbaiknya? Kegiata beberes yang tidak pernah lepas dari rutinitas ternyata bisa di-upgrade, baik melalui rujukan Marie Kondo atau keterampilan efektif lainnya yang bisa dipelajari dari anggota asrama.Â
Demikian dengan memasak. Bagi sebagian orang, khususnya para puan yang menjadi ratu di rumahnya, memasak adalah hal yang biasa. Dengan adanya momen #dirumahaja ini, kita bisa mengubah sesuati yang biasa itu jadi luar biasa demi peningkatan kreatifitas dan kebahagiaan.Â
Ramadan dengan segala keistimewaannya tak sama sekali jadi berkurang karena #dirumahaja.
Pun meskipun barangkali rumah tidak senyaman itu bagi ekstrovert, sejatinya sebuah preferensi bisa kita kendalikan dan biasakan. Sehingga bukan tidak mungkin, hal-hal menyenangkan di atas juga bisa dilakukan oleh orang ekstrovert.Â
Kegiatan apapun bisa kita lakukan dan dibuat nyaman jika mau.Â
Yuk.. Mumpung masih ada waktu.. Raup berkah Ramadan dengan kegiatan bermanfaat meski di rumah aja.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H