Ramadan syahrul qur'an, waktu di mana Al-Qur'an diturunkan dan dianjurkan membaca serta  mentadaburinya lebih intens dan berkualitas. Di sela rutinitas itu, boleh dong sesekali dengar lagu. Kebetulan banget, sebagai mahasiswi sastra arab saya sering mendapat referensi lagu-lagu berbahasa arab nuansa Islami (nasyid) dan di antara sekian banyak, ada nasyid favorit bertema Ramadan yang indah dan menyentuh hati meski tanpa musik.
 Sebuah lagu yang mampu menyentuh hati berasal dari kedalaman makna dan bagaimana pendengar tersebut menjiwai apa yang didengarnya. Untuk menjiwai lagu biasanya kita harus memiliki pengalamaan atau perasaan yang sama dengan pelantunnya. Seperti, lagu-lagu melow akan lebih menyentuh mereka yang memang suasana hatinya sedang sendu.
 Nah... pas banget bukan jika di bulan Ramadan ini kita mendengarkan lagu-lagu yang bernuansa Ramadan. Dengan begitu, kita akan lebih menjiwai dan memaknai bulan Ramadan ini sebagaimana Allah mesyiarkannya. Melalui lagu berikut ini semoga kita bisa menemukan makna Ramadan ya.
Nasyid yang saya maksud adalah Ramadan Yadnu.Â
Nasyid ini dinyanyikan oleh Syekh Manshur Salim, seorang Qori' dan Khatib Masjid Al-Faruq, Jeddah Saudi Arabia. Uniknya, seorang qori' di timur tengah tidak jarang juga merupakan penyanyi Nasyid. Selain Syekh Manshur, ada Mustafa Atef dari Mesir dan ada juga yang sudah masyhur di masyarakat, Syekh Mishari Rasheed Imam Masjidil Haram.
Nasyid Ramadhan Yadnu ini sudah rilis sejak dua tahun lalu di kanal yotube pribadi Syekh Manshur. Meskipun hanya berdurasi 1 menit 32 detik, saat ini penontonnya sudah mencapai 565 ribu. Banyak juga kanal youtube lain yang membuta cover nasyid ini, bahkan salah satu youtuber membuat versi musiknya, di sini.
Ramadhanu Yadnu Yaa Sa'adatal Khofiqi
Ramadan mendekat, berdegup jantungku bahagia dibuatnya.
Yadnu lanal Qur'anu wal Imaanu
Pun Al-Qur'an dan Iman turut mendekat
Nafahaaruhu barakaatuhu wa nawaaihun
Karunia serta berkah yang melimpah pada Ramadan
Minhu yuballiguhaa lanaa sya'baanu
Datang kepada kita setelah sya'ban
Sanashumu saufa na'isyu ayyamal hana'
Kita akan berpuasa, hidup di hari-hari yang membahagiakan
Sayuhiithuna yaumu shiyaami amaanu
Hari-hari berpuasa yang meliputi kita dengan rasa aman
Kam Shaaimin tarakal haraama lirabbihi
Betapa banyak orang yang berpuasa meninggalkan apa yang telah diharamkan Tuhannya
Yaghsyaahu dzaaka yahutsuhu Ramadhan
Tertutup semua celah itu karena kehadiran Ramadan
Kam a'idin kam taaibin kam naadimin
Betapa banyak jiwa yang kembali, bertobat, dan menyesal
Wallahu Rabbun da'buhul Ihsaanu
Sedang Allah adalah Tuhan yang Maha Ihsan
Allahu yaqbalu man ataahu faabsyiruu
Allah akan menerima sesiapa yang datang, kabarkanlah keembiraan ini
Man taaba falyafroh ataa Ramadhan
Sesiapa yang bertaubat, berbahagialah atas datangya Ramadan
MasyaAllah. Indah sekali bukan? Ramadan seolah-olah kekasih yang ditunggu-tunggu kehadirannya, hari-hari yang dilalui selama Ramadan amat sangat membahagiakan. Terlebih karena di dalamnya Allah melimpahkan karunia dan menghamparkan ampunan.
Sudah berlalu 9 hari, sudah seberapa mesra dengan Ramadan? Jangan sampai kita menyesal di waktu kepergiannya.
Yuuk semangaat menyenandungkan Keutamaan Ramadan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H