Hujan turun akhir-akhir ini. Belakangan ini memang terasa spesial karena memang hal yang sedang dinantikan.Â
Apapun itu sepertinya hujan tetap turun dari kehendakNya. Kapanpun di manapun dan untuk siapapun. Nyatanya, hujan memang memunculkan banyak cerita di dalamnya.
Tahukah apa yang lebih misteri dari hujan? Ya, aromanya! Selain bernostalgia dan pengantar tidur, mungkin aroma ketika hujan turun adalah misteri karena aromanya .
Ketika bulir-bulir air hujan jatuh ke tanah, ketika itulah aroma tanah bercampur air hujan menelisik jauh kepada indera penciuman kita.
Petrikor/petrichor adalah namanya. Aroma hujan yang seenak aroma makanan ataupun dedaunan gunung yang menyejukkan. Tanda-tanda air kehidupan yang menyenangkan.
Banyak orang orang yang membicarakan istilah ini. Mengapa aromanya enak? Aroma apa ini? Darimana asalnya? Padahal air hujan itu tak beraroma layaknya air lain.
Tentu saja dari ilmiahnya, istilah petrikor
Diperkenalkan oleh dua ilmuwan peneliti yang bernama  Isabel Joy Bear dan Roderick G. Thomas di dalam jurnal  yang berjudul Nature.Â
Mereka memaparkan bahwa aroma atau bau tersebut berasal dari minyak yang dikeluarkan oleh tanaman atau tumbuhan tertentu pada saat cuaca kering, lalu kemudian minyak tersebut di serap oleh  dataran tanah serta bebatuan yang berasal dari tanah.
Lalu saat hujan turun, minyak itu dilepaskan ke udara bersamaan dengan senyawa lain bernama yang bernama geosmin, produk sampingan metabolisme aktinobakteri yang dimunculkan atau dikeluarkan oleh tanah-tanah yang basah dan menghasilkan bau atau aroma yang unik.
Terjawab sudah mengapa aroma itu sangat menggugah selera layaknya orang yang kelaparan. Banyak aroma yang mengalihkan aroma yang normal karena keunikannya.
Ah, mungkin kita memang tertarik dengan hal-hal unik bukan? Yang berbeda dari yang lain serta yang jarang kita temui bukan? Tentunya bukan terlalu familiar.
Terima kasih musim hujan, mungkin dengan ini kita tahu satu hal yang benar-benar belum kita tahu. Bukan begitu? Nikmati setiap rintiknya sajalah! aromamu jadi candu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H