Mohon tunggu...
EDI SAPUTRA
EDI SAPUTRA Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu Menjadi Yang Terbaik walau itu Sulit

Lagi nyoba nulis, kadang ada ide tapi kaku kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Anak yang Senang Menggambar"

10 April 2018   14:34 Diperbarui: 10 April 2018   14:49 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dengan berbagai  pertimbangan dan karena takut terjadi sesuatu yang akan lebih  membahayakan anaknya maka kedua orangtuanya sepakat dan rela tangan  anaknya di amputasi, walau dengan perasan sedih.

Setelah sianak diamputasi, kedua orangtuanya dan pengasuhnya duduk didekatnya sambil menangis, merasa sedih dan pilu. 

Akibat  perbuatan yang emosional, sang ayah dalam hatinya berbisik"maafkan ayah  anakku, ayah sangat menyesal akibat kesalahan ayah engkau menderita  seperti ini". Namun sang ayah menyadari bahwa penyesalan sedalam apapun  tidak akan mengembalikan tangan si anak.

Tiba-tiba si  anak siuman dan kemudian memanggil ayah dan ibunya, "Ayah,ibu mengapa bersedih maafkan kesalahan ananda, ananda minta maaf tapi tolong ayah, ibu  kembalikan tangan kanan ananda karena bagaimana ananda bisa mencium  tangan ayah dan ibu jika tangan ananda tiada.

Mendangar perkataan  dari si anak meledaklah tangisan kedua orang tuanya,"karena sedalam  apapun penyesalan tidak dapat mengembalikan tangan kanan sianak"

-sumber : Andri Wongso  talk show 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun