Tahun Baru, bagi sebagian orang adalah momen untuk berpesta, (meniup terompet, menyalakan kembang api, dan berjoget-joget ria). Bisa dibilang ini adalah momen kebersamaan berpesta di Dunia, bahkan mungkin hampir seluruh manusia ikut merayakan pergantian tahun baru.
Semalaman orang-orang akan bergadang bersama-sama demi menanti pergantian tahun, jam demi jam, menit demi menit, detik demi detik selalu diperhatikan, mungkin malam itu akan berasa menjadi malam terpanjang. Banyak kegiatan yang dilakukan dimalam tahun baru, mulai dari yang  positif seperti berdoa bersama merenung dll, dan kegiatan negatif, berpesta-pesta.
Malam itu seolah-olah malam kebebasan bagi yang merayakan malam tahun baru, seolah lupa akan siapa diri sendiri, seolah lupa dengan Doa-doa baiknya disetiap waktu dan yang terpenting seolah terlupa tujuan hidupnya hanya karena malam tahun baru.
Tidak ada yang salah dengan pergantian tahun, seperti pergantian bulan, minggu dan hari, sama terus berputar, jika pergantian tahun ini di rayakan, lalu kenapa pergantian bulan, minggu, dan hari tidak dirayakan??
Inilah Momen dunia, memilih berpesta lalu berdoa Seolah jika urusan dunia kita wajib dan harus direfleksikan atau renungkan,?
Selalu berpikiran apa yang sudah didapatkan setahun lalu dan apa yang hendak ingin didapat tahun depan ( kebahagian hidup didunia).
Lalu melupakan Momen Akhirat, lupa shalat malam, lupa membaca Qur’an, dan lupa merenungi bagaimana kehidupan di akhirat kelak.
Wallahu A'lam Bishawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H