Hasilnya bisa dilihat pada gambar di bawah (http://flex.phys.tohoku.ac.jp/~nugraha/fun/pingpong4.jpg). Ada yang aneh dan gak logis sih, tapi bisa kita analisis.
Saya coba analisis plot di atas. Plot tersebut memberikan laju raket (bet) relatif terhadap laju awal bola, yaitu yang telah dinotasikan dengan R. Dengan asumsi tan φ konstan yang telah diberikan sebelumnya, kita bisa lihat bahwa ada korespondensi antara besarnya R dengan sudut bet terhadap bola. Mulai dari nol hingga sekitar 10 derajat kita bisa lihat nilai R yang negatif, ini artinya mustahil memberikan pukulan yang akan sukses masuk ke area lawan. Nah, setelahnya pada sudut kritis sekitar 12 derajat, yaitu ketika bet nyaris tertutup terhadap bola, kita bisa memberikan pukulan yang benar dengan laju bet yang besar, menuju tak hingga. Pokoknya mah pukul aja sekenceng-kencengnya kalau kita pake sudut bet θ yang sangat kecil, insya Allah bolanya masih bisa masuk ke area lawan, hehe... Konsekuensi dari pukulan keras dengan sudut kecil ini adalah si bola bisa memiliki spin / rotasi yang sangat deras.
Sementara itu, laju bet yang perlu kita berikan akan jadi lebih kecil jika sudut bet yang digunakan lebih besar dibanding sudut kritis. Artinya kita nembaknya pelan-pelan aja kalau betnya cukup terbuka terhadap bola. Konsekuensi dari cara memukul seperti ini adalah spin si bola akan lebih pelan dibandingkan cara memukul yang sebelumnya. Sepertinya sih hasil perhitungan ini logis-logis aja jika dibandingkan dengan praktiknya. Yang saya agak aneh cuma satu hal, yaitu ternyata sudut nol derajat bisa juga menghasilkan pukulan yang sukses untuk memasuki area lawan. Hehe, saya memang mengabaikan hal yang sangat penting dalam perhitungan di sini, yaitu tinggi si bet ketika memukul bola dan posisi bola secara rinci untuk "in" (tidak out) di area lawan. Hal penting lainnya yang diabaikan adalah efek Magnus, yaitu efek gesekan rotasi bola dengan udara yang dapat mengubah trayektori / lintasan bola secara signifikan. Kapan-kapan aja deh kalau ada mood dihitung lagi yang bener :p. Setidaknya dengan first approximation yang diberikan di sini bisa membuat kita terbayang kalau mau melakukan topspin drive itu harus memberikan kecepatan bet yang besar jika sudutnya kecil terhadap bola, atau berikan kecepatan yang kecil jika sudutnya besar.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pecinta olahraga pingpong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H