Sebelum masuk pada pembahasan utama mengenai Faktor dan Komponen yang Mempengaruhi Aggregate Expenditure ada baiknya jika kita mengetahui lebih dulu apa itu Aggregate Expenditure.
Apa itu Aggregate Expenditure?
Jumlah uang yang dihabiskan untuk barang dan jasa dalam sebuah perekonomian disebut pengeluaran agregat atau yang biasa dikenal sebagai aggregate expenditure. Ini mencakup biaya konsumsi, investasi, pemerintahan, dan pembelian dari negara lain. Pengeluaran agregat merupakan salah satu pendekatan untuk menghitung PDB.
Sebagian besar pengeluaran secara keseluruhan sering kali dicatat melalui konsumsi. Negara Indonesia menyumbang antara 64-65% dari keseluruhan Produk Domestik Bruto (PDB). Hal ini dapat menjadi stimulan bagi perekonomian.
Perlu di garis bawahi bahwa tidak ada perdagangan nasional dalam perekonomian tertutup. Jadi, transaksi ekspor-impor (orang asing) hanya terjadi di dalam perekonomian terbuka.
Faktor dan Komponen Apa Sih yang dapat Mempengaruhi Aggregate Expenditure?
- Konsumsi rumah tangga
Konsumsi adalah istilah untuk pembelian barang dan jasa rumah tangga. Barang-barang yang tahan lama dan tidak tahan lama termasuk di dalamnya.
Pendapatan memiliki dampak signifikan terhadap konsumsi; tanpa pendapatan, konsumsi tidak akan ada. Jika pendapatan naik, konsumsi harus mengikuti, dan sebaliknya.
Penting untuk diingat bahwa pendapatan ini adalah pendapatan setelah pajak, atau pendapatan yang dapat dibelanjakan. Pajak membatasi jumlah uang tunai yang dapat dibelanjakan oleh sebuah rumah tangga. Lebih sedikit uang yang tersedia untuk konsumsi akibat pajak yang lebih tinggi.
Seberapa besar pengaruh uang terhadap seberapa banyak orang membelanjakan uangnya? Tergantung pada kecenderungan marjinal untuk mengkonsumsi (MPC). Konsumsi tambahan yang dihasilkan dari kenaikan pendapatan rumah tangga dalam rupiah dihitung dengan menggunakan MPC.