Mohon tunggu...
Andhika Djoristo Rizky R
Andhika Djoristo Rizky R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Palangka Raya

Salah satu hobi yang paling mendalam bagi saya adalah bermain badminton. Saya merasa terhubung secara emosional dengan olahraga ini, karena badminton memberikan kesenangan, tantangan, dan peluang untuk berkembang secara fisik dan mental. Hobi ini tidak hanya memberi saya kebugaran fisik, tetapi juga memupuk keterampilan teknis. Bermain badminton adalah cara yang sempurna bagi saya untuk melepaskan stres dan menjaga kesehatan tubuh saya. Ini juga adalah kesempatan yang luar biasa untuk bersosialisasi dan menjalin persahabatan dengan sesama rekan-rekan saya. Saya memiliki kepribadian jujur, saya yakin bahwa kejujuran adalah kunci dalam membangun hubungan yang kuat dan saling percaya. Saya selalu berusaha untuk berbicara dengan jujur, terlepas dari seberapa sulitnya situasi, dan saya juga menghargai kejujuran dari orang lain. Saya percaya bahwa dengan berpegang teguh pada nilai kejujuran, kita dapat menciptakan hubungan yang lebih baik, menjaga integritas pribadi, dan membantu orang lain merasa nyaman dalam berinteraksi dengan kita.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan GDP dan GNP sebagai Alat Ukur Kesehatan Ekonomi

21 September 2023   22:46 Diperbarui: 21 September 2023   22:48 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum masuk pada pembahasan tentang Perbedaan GDP dan GNP Sebagai Alat Ukur Kesehatan Ekonomi, ada baiknya kita terlebih dahulu dapat mengerti apa itu pendapatan nasional, GDP, dan GNP.

Pendapatan nasional ialah total output akhir segala produk serta layanan yang dihasilkan suatu negara selama setahun. Tingkat ekonomi suatu negara diukur menggunakan pendapatan nasional negara tersebut, yang juga dapat digunakan untuk menentukan struktur ekonomi sebelum mengambil tindakan apa pun.

GDP (Gross Domestic Product) adalah total nilai dari segala macam produk maupun layanan yang diproduksi oleh suatu negara pada tahun tertentu; pendapatan masyarakat yang bekerja di luar negeri tidak diperhitungkan. Nilai yang ditambahkan oleh semua perusahaan di dalam negara tersebut dijumlahkan untuk menentukan PDB.

Produk Nasional Bruto, juga dikenal sebagai GNP (Gross National Product), adalah konsep pendapatan nasional yang menghitung pendapatan negara setiap orang, termasuk mereka yang pernah tinggal di luar negeri selama satu tahun.

Setelah kita mengetahui apa itu pendapatan nasional, GDP, dan GNP, kita akan masuk pada inti dari artikel ini, yaitu Perbedaan GDP dan GNP Sebagai Alat Ukur Kesehatan Ekonomi.


Perbedaan antara GNP dan GDP Sebagai Alat Ukur Kesehatan Ekonomi

Ada dua faktor ekonomi sebagai alat untuk mengukur kesehatan ekonomi oleh suatu negara: GDP (Gross Domestic Product) dan GNP (Gross National Product). Terdapat perbedaan dalam metode penghitungan dan rentang pendapatan yang diukur, meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mengukur kesehatan ekonomi suatu negara.

  • GDP: Dihitung berdasarkan ukuran batas-batas negara, tanpa menghitung pendapatan warga negara asing yang berada di luar negeri; sebaliknya, GDP menghitung mereka yang berasal dari warga negara asing dan tinggal di negara tersebut.
  • GNP: Dihitung berdasarkan jumlah penduduk negara dan mencakup semua pendapatan yang dihasilkan oleh warga negaranya, baik di dalam maupun di luar negeri, saat menghitungnya. Pendapatan WNA yang berada di negara tersebut tidak termasuk dalam GNP.

Rumus perhitungan menunjukkan bagaimana GDP dan GNP dihitung secara berbeda. Setelah nilai GDP diketahui, GNP dapat ditentukan.

1) Rumus Penghitungan GNP

Sumber: everpro.id
Sumber: everpro.id

2) Rumus Penghitungan GDP

Sumber: everpro.id
Sumber: everpro.id

Jika GDP lebih besar dari GNP, penghasilan masyarakat yang bekerja di luar negeri lebih kecil daripada warga negara yang bekerja di negara tersebut. Sebaliknya, jika GDP lebih rendah dari GNP, penghasilan masyarakat yang bekerja di luar negeri lebih besar dibandingkan dengan masyarakat yang bekerja di negara tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun