Mohon tunggu...
Artika Puspitasari Salsabila
Artika Puspitasari Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030046 UIN Sunan Kalijaga

Seorang anak perempuan kelahiran Kabupaten Fakfak yang senang bercerita kepada teman-temannya dan memberikan aura positif ke semua orang serta mempunyai bakat bernyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Memahami Penggunaan Lisan: Berpikir Dulu Sebelum Berbicara

4 Juni 2024   18:36 Diperbarui: 4 Juni 2024   22:54 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemampuan untuk berkomunikasi secara lisan merupakan keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam setiap interaksi sosial, baik di lingkungan profesional maupun personal, kemampuan berbicara dengan baik dan efektif dapat membantu kita membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Namun, terkadang kita mungkin terjebak dalam situasi di mana kata-kata yang kita ucapkan dapat disalahartikan atau bahkan menyakiti perasaan orang lain. Oleh karena itu, penting untuk memahami penggunaan lisan dan mempertimbangkan kata-kata kita sebelum berbicara.

Pertama-tama, sebelum berbicara, kita perlu memikirkan tujuan dari percakapan tersebut. Apakah kita ingin menyampaikan informasi, meminta pendapat, atau sekadar berbagi cerita? Dengan memahami tujuan komunikasi kita, kita dapat memilih kata-kata yang tepat dan relevan dengan konteks percakapan.
 
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan audiens yang kita ajak berbicara. Setiap orang memiliki latar belakang, nilai, dan keyakinan yang berbeda. Oleh karena itu, kita perlu mempertimbangkan bagaimana kata-kata kita akan diterima oleh orang lain. Menggunakan bahasa yang sopan, menghormati perbedaan pendapat, dan menghindari ujaran yang mungkin menyinggung adalah hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam berkomunikasi secara lisan.
 
Selain itu, dalam berbicara, kita juga perlu memperhatikan intonasi, volume suara, dan bahasa tubuh kita. Ekspresi wajah, gerakan tangan, dan postur tubuh dapat memberikan tambahan informasi dan emosi dalam percakapan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa komunikasi verbal dan non-verbal kita sejalan dan mendukung pesan yang ingin disampaikan.
 
Terakhir, sebelum mengucapkan kata-kata, penting untuk memikirkan dampak dari apa yang akan kita katakan. Kata-kata memiliki kekuatan untuk mempengaruhi perasaan dan pikiran orang lain. 

Oleh karena itu, sebelum berbicara, kita perlu mempertimbangkan apakah kata-kata kita akan membawa dampak positif atau negatif bagi orang yang mendengarnya. 

Berbicara hal buruk kepada seseorang dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental dan emosional mereka. Kata-kata memiliki kekuatan yang besar dan dapat mempengaruhi perasaan, keyakinan, dan persepsi seseorang terhadap diri mereka sendiri. 

Berikut adalah beberapa alasan mengapa berbicara hal buruk kepada orang lain dapat membuat mental mereka bermasalah:

1. Mengganggu Keseimbangan Emosional

Kata-kata yang kasar, merendahkan, atau mengkritik secara berlebihan dapat mengganggu keseimbangan emosional seseorang. Hal ini dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan rasa rendah diri.

2. Merusak Citra Diri

Ucapan negatif dapat merusak citra diri seseorang dan membuat mereka meragukan kemampuan dan nilai diri mereka sendiri. Hal ini dapat mengarah pada masalah percaya diri dan harga diri yang rendah.

3. Memicu Gangguan Mental

Kata-kata yang merendahkan atau menyalahkan dapat memicu gangguan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan makan. Perasaan tidak berharga atau tidak berarti akibat ucapan buruk dapat memperburuk kondisi kesehatan mental seseorang.

4. Memperburuk Hubungan Interpersonal

Berbicara hal buruk kepada orang lain juga dapat merusak hubungan interpersonal. Ini dapat menciptakan ketegangan, konflik, dan ketidaknyamanan dalam hubungan antar individu.

5. Membentuk Pola Pikir Negatif

Ucapan negatif dapat membentuk pola pikir negatif yang berkelanjutan. Hal ini dapat mengarah pada sikap pesimis, ketidakpercayaan terhadap orang lain, dan pandangan yang buruk terhadap diri sendiri.

Penting untuk selalu berkomunikasi dengan penuh pengertian, empati, dan hormat terhadap orang lain. Mendukung, memotivasi, dan memberikan dukungan positif melalui kata-kata dapat membantu membangun kesejahteraan mental dan emosional orang lain. Mendengarkan dengan baik, memahami perasaan orang lain, dan berbicara dengan bijak dapat membantu menciptakan hubungan yang sehat dan mendukung. Apa untungnya kalian berbicara negatif ke orang lain juga kan? Mending berbicara atau melontarkan kata-kata positif kepada orang tersebut. Dengan cara tersebut juga orang tersebut pasti akan mendoakan kita yang baik-baik. 

Berkata positif tentang orang lain memiliki banyak kelebihan yang dapat memengaruhi hubungan interpersonal dan kesejahteraan mental. Berikut adalah beberapa alasan mengapa berkata positif tentang orang lain penting:
 
1. Membangun Hubungan yang Baik

Ketika kita berkata positif tentang orang lain, itu dapat membantu membangun hubungan yang baik dan erat. Kata-kata positif dapat menciptakan ikatan emosional yang kuat antara individu.

2. Meningkatkan Kesejahteraan Mental

Mendengar pujian dan kata-kata positif tentang diri sendiri dari orang lain dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kesejahteraan mental. Hal yang sama berlaku ketika kita memberikan pujian kepada orang lain.

3. Meningkatkan Motivasi dan Produktivitas

Kata-kata positif dapat menjadi dorongan motivasi bagi orang lain. Dengan memberikan pujian dan dukungan, kita dapat membantu orang lain merasa dihargai dan termotivasi untuk mencapai tujuan mereka.

4. Menciptakan Lingkungan Positif

Ketika kita berkata positif tentang orang lain, itu menciptakan lingkungan yang positif di sekitar kita. Lingkungan yang positif dapat meningkatkan suasana hati dan memperkuat hubungan antarindividu.

5. Menyebarkan Kebaikan

Kata-kata positif memiliki kekuatan untuk menyebarkan kebaikan. Dengan memberikan pujian dan kata-kata positif kepada orang lain, kita dapat menjadi sumber inspirasi dan membangun atmosfer yang optimis.
 

Mengakui dan mengapresiasi hal-hal positif tentang orang lain, kita tidak hanya memperkuat hubungan interpersonal, tetapi juga memberikan dampak positif pada kesejahteraan mental dan emosional orang-orang di sekitar kita. 

Dengan memahami pentingnya pikir sebelum berbicara, kita dapat meningkatkan kemampuan komunikasi lisan kita dan membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain. 

Dengan memperhatikan tujuan komunikasi, audiens, ekspresi verbal dan non-verbal, serta dampak kata-kata kita, kita dapat menjadi pembicara yang lebih efektif dan empatik. Jadi, sebelum membuka mulut, ingatlah untuk selalu berpikir sebelum berbicara karena mulutmu adalah harimaumu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun