Salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bernama Axel Rizqya Yusuf Brahmana menjawab bahwa perbedaan dari kedua influencer tersebut terdapat di konten yang mereka buat. Kadam Sidik dengan konten yang mengedukasi tentang materi Islam atau menyiarkan dakwah melalui media sosial sedangkan Savira Malik lebih ke konten yang membahas tentang kehidupannya atau kegiatan sehari-harinya.Â
Dr. Fatma juga menambahkan tentang "Pengaruh muslim adalah istilah untuk pengaruh muslim yang memiliki kecenderungan lebih progresif dibandingkan dengan islamisme." Kalimat ini dikutip dari (Nur Aini, 2021).
Oleh sebab itu, Dr. Fatma menghimbau bahwa kita diperboleh mencari ilmu tentang Islam dalam dunia maya atau media sosial, tetapi harus mencari kebenaran tentang ilmu tersebut melalui Al-Qur'an dan Hadist. Hal ini dikarenakan maraknya hoax yang ada di media dan dunia digital, sehingga kita harus pandai dalam menyaring informasi yang benar. Ketika kita suka dengan seorang influencer, sebaiknya mengambil hal positif yang ada dalam konten tersebut dan membuang hal yang kurang baik dalam konten yang diberikan influencer tersebut.Â
Salah satu pertanyaan yang diberikan oleh salah satu mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang bernama Artika Puspitasari Salsabila yang menanyakan tentang bagaimana pandangan Dr. Shopia dengan orang berkulit hitam yang memiliki agama Islam, apakah mereka lebih didiskriminasi di US tepatnya dari negara asal Dr. Shopia sendiri.Â
Dr. Shopia menjawab memang orang berkulit hitam yang beragama Islam lebih sering untuk didiskriminasi di US. Tetapi beliau juga menyampaikan tokoh-tokoh besar dan terkenal dengan kulit hitam dan beragama Islam yaitu Muhammad Ali, salah satu petinju terkenal pada masanya. Beliau menyampaikan bahwa diskriminasi yang dialami oleh Muhammad Ali tidak membuatnya jatuh dan malah menjadikannya sebagai sebuah motivasi.
 Pada akhir sesi acara Studium Generale ini, Dr. Shopia dan Dr.Fatma menyampaikan closing statementnya masing-masing. Dr.Shopia menyampaikan closing statementnya yaitu tentang"Melayani orang lain atau berbuat baik kepada orang lain adalah bayaran yang akan kita dapatkan disurga".
Dr. Fatma juga menyampaikan closing statementnya yaitu tentang "tetaplah selalu berusaha menjadi muslim yang lebih baik dari hari ini, kita boleh belajar Islam dengan sumber dari manapun karena konteks kita sosial media, kalau kamu mau belajar Islam dari sosial media, hanya saja harus tetap ada yang menjadi penengahnya yaitu sebagai rujukan, sehingga kamu bisa menjadi muslim yang bijak dalam mengonsumsi konten yang ada di media sosial dan bisa mempertanggung-jawabkan kedepannya. Karena semakin kedepan, teknologi semakin tidak bisa ditebak". Â Acara ini pun diakhiri dengan sesi foto bersama dengan seluruh peserta Studium Generale ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H