Mohon tunggu...
Artika Rizkafani
Artika Rizkafani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Nursing Student at Universitas Airlangga

Berkuliah di UNAIR

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Guratan Tinta Menggerakkan Bangsa

21 Agustus 2023   23:00 Diperbarui: 22 Agustus 2023   00:23 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masalah utama yakni kurangnya posisi guru di sekolah dengan wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) dikarenakan minimnya yang bersedia ditempatkan pada lokasi dengan akses internet dan transportasi yang sulit. Tak dapat dipungkiri, persoalan guru masih menjadi permasalahan utama pendidikan di daerah 3T. Tak hanya terkait jumlah, tetapi juga distribusi yang tidak seimbang, kualifikasi yang masih di bawah standar, kurang kompeten, serta ketidaksesuaian antara pendidikan dan bidang yang diampu. 

Dari sisi jumlah, guru di daerah 3T yang didominasi wilayah Indonesia timur, terutama Papua (36 persen) dan Nusa Tenggara Timur (21 persen), masih jauh dari cukup. Adapun, perbedaan kualitas guru akan menghasilkan ketimpangan. Sama seperti barang yang didagangkan, apabila tidak memenuhi ekspektasi pembeli (kurangnya branding) tentunya tidak akan ada yang membeli. Sementara itu, lulusan guru tidak memiliki kualitas secara merata sehingga guru dengan kualifikasi baik akan langsung ditarik oleh pihak sekolah di kota besar, sementara sisanya akan diberikan ke sekolah lain yang berada di daerah. 

Lalu disisi lain hampir semua guru honorer yang bertugas di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) di Nusa Tenggara Timur masih jauh dari sejahtera. Banyak daerah mereka bergaji rendah, bahkan ada yang tidak digaji sama sekali. Pemerintah pun kesulitan membayar gaji mereka lantaran terbatasnya keuangan daerah. Apakah tidak ada langkah untuk memberikan penghargaan yang layak? 

REFERENSI https://lpmdinamika.co/serba-serbi/pro-kontra-konsep-marketplace-guru/ https://www.kompas.id/baca/nusantara/2021/11/29/guru-honorer-di-daerah-3t-jauh-darisejahtera https://www.cnbcindonesia.com/opini/20230320105619-14-423117/seharusnya-guruhonorer-bisa-sejahtera/amp https://www.kompas.id/baca/riset/2021/11/29/potret-buram-guru-di-daerah-tertingga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun