Di setiap mata pelajaran IPS berlangsung, saya selalu mengajari Fulanah tentang materi yang di berikan oleh guru,dia pun pelan-pelan mulai memahami nya.
Hal ini mengakibatkan penurunan prestasi dan mengakibatkan Fulanah kesulitan belajar, ia menjadi sering tidur di kelas, maenan hp di kelas, penurunan motivasi belajar, suka datang terlambat, suka membolos dll.
 Aktifitas belajar bagi Fulanah, tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa amat sulit. Dalam hal semangat, terkadang semangatnya tinggi, tetapi juga sulit untuk mengadakan konsentrasi.
Tapi sayangnya, saya tidak bisa mengajari Fulanah setiap hari karena kelas kami sudah berbeda. Tetapi saya yakin kalau Fulanah seiring waktu bisa memahami dan mempelajari mata pelajaran IPS dengan sendirinya.
Di sini saya sadar tidak ada seseorang yang tidak bisa melainkan pengajaran nya yang salah, oleh sebab itu setiap anak jika di ajarkan dengan metode dan cara yang benar maka dia akan menjadi anak pada umumnya.
Setiap individu memang tidak ada yang sama. perbedaan individu ini pulalah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku dikalangan anak didik. "dalam keadaan di mana anak didik/ siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang di sebut dengan kesulitan belajar.
1 tahun kemudian saya bertemu kembali dengan Fulanah, tepatnya ketika saya kelas 3 SMA. Disitu saya sedang pulang dari sekolah dan saya melihat Fulanah di jalan.
Fulanah memanggil saya hanya sekedar menyapa dan menanyakan kabar, sontak saya senang mendengar perkembangannya yang sudah mulai membiasakan diri dengan jurusan yang telah di berikan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi proses belajar yang ditandai hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar. Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, Fulanah di hadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan.
Kesulitan belajar siswa di tunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya.
Tingkat kelancaran dan kepasihan masing-masing siswa-siswa tentu tidak sama, mereka masih dalam tahap belajar mengindikasikan bahwa karakteristik individu memang sangat variatif, tidak hanya dalam konteks fisik, tetapi juga kognitif, sikap, dan beragam kemampuan lainnya.
Kondisi yang di rasakan Fulanah akan berdampak kurang bagus terhadap kemajuan belajar nya, oleh sebab itu perlu di upayakan pemecahan masalah nya baik oleh guru di sekolah maupun orang tua di rumah nya.