Mohon tunggu...
Artika Bekti Pratiwi
Artika Bekti Pratiwi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang guru bahasa Indonesia di salah satu sekolah negeri di Kabupaten Klaten, saya menyukai menonton film, dan saya gemar mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Cerita Fantasi Siswa dengan Media Film Bisu dan Model PBL

17 Agustus 2023   22:20 Diperbarui: 17 Agustus 2023   22:41 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keterampilan menulis menuntut siswa untuk mampu menguasai pengetahuan terkait jenis tulisan yang akan dihasilkan. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang lebih sulit daripada keterampilan berbahasa lainnya. Menulis adalah kegiatan yang sulit karena penulis harus terampil dalam memanfaatkan struktur bahasa, dan kosa kata agar tulisannya menjadi pengungkapan gagasan dan pikiran yang baik. Dalam hal ini, menulis merupakan suatu keterampilan yang menjadi titik tertinggi dalam pembelajaran pada tingkat SMP. Salah satu tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa kelas VII pada kurikulum merdeka ini adalah menulis teks cerita fantasi. Akan tetapi, siswa selama ini mengalami kesulitan dalam menulis sebuah teks cerita fantasi. Hal ini dikarenakan siswa kesulitan dalam menentukan topik/ide dalam menuliskan teks naratif, kesulitan siswa yang kurang dapat memilih kosakata, kurangnya motivasi belajar siswa, pemahaman siswa tentang struktur dan kaidah kebahasaan teks cerita fantasi masih rendah, guru belum menerapkan model dan media pembelajaran yang tepat dalam penulisan teks cerita fantasi.

Berbagai upaya guna meningkatkan kemampuan pembelajaran menulis ini telah dilakukan. Salah satu cara yang dapat diterapkan dalam meningkatkan kemampuan menulis cerita fantasi siswa ialah dengan menggunakan media film bisu.Film bisu sendiri merupakan film yang di dalamnya tidak terdapat dialog sama sekali hanya ada gerak dan isyarat dari pemaian film tersebut. Oleh karena itu, diasumsikan dapat menstimulasi siswa untuk berpikir dan menulis cerita teks fantasi dari film yang sudah ditampilkan. Guru dapat mengupayakan agar siswa memiliki minat terhadap keterampilan menulis. Hal tersebut dapat dilakukan guru dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia di sekolah sebagai media maupun metode dalam proses pembelajaran, misalnya dengan menggunakan film bisu sebagai media untuk menulis cerita teks fantasi, serta membubuhi dengan pengetahuan baru yang mampu meningkatkan minat siswa dalam menulis sebuah cerita teks fantasi. Media film merupakan salah satu media yang cocok untuk digunakan dalam pembelajaran menulis cerita teks fantasi. Media film dapat merangsang siswa untuk memberikan imajinasi dan membuat siswa untuk bertindak kreatif dalam menulis. Media film juga dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar-mengajar. 

setelah menggunakan media pembelajaran film bisu dan model pembelajaran berbasis masalah, siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Klaten menjadi lebih bersemangat, disiplin, dan kemampuan menulis teks cerita fantasinya meningkat. Hampir tidak ada kendala dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia pada saat menulis teks cerita narasi dengan menggunakan media film bisu dan model PBL. Sebaliknya, siswa menjadi lebih antusias dalam pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun